JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) – Kabar kondisi kesehatan Presiden Korea Utara Kim Jong Un simpang siur. Cina, sebagai negara sahabat terdekat mengirimkan tim medis ke Pyongyang, ibukota Korea Utara.
Menurut sumber, sebuah delegasi yang dipimpin oleh seorang anggota senior dari Departemen Penghubung Internasional Partai Komunis Tiongkok – bersama tim medis - akana mengecek sekaligus memberi saran kesehatan kepadanya.
Daily NK, situs web yang berbasis di Seoul, melaporkan Korea Utara adalah salah satu negara dunia yang paling terpencil dan tertutup, dan kesehatan para pemimpinnya diperlakukan sebagai masalah keamanan negara.
Media pemerintah Korea Utara terakhir kali melaporkan keberadaan Kim ketika dia memimpin pertemuan pada 11 April.
Media pemerintah tidak melaporkan bahwa dia menghadiri sebuah acara untuk menandai ulang tahun kakeknya, Kim Il Sung, pada 15 April, di Korea Utara.
Bukan kali Kim menghilang dari liputan media. Pria berusia 36 tahun pernah menghilang pada tahun 2014 selama lebih dari sebulan.
Namun tak lama kemudian, TV pemerintah Korea Utara memberitakan kondisi Kim Jong Un yang pincang.
Menurut reuters.com (25/4/2020), spekulasi tentang kesehatannya telah dipicu oleh kebiasaan merokoknya yang berat, kenaikan berat badan yang jelas sejak mengambil kekuasaan dan riwayat keluarga dengan penyakit kardiovaskular.
Ayah Kim Jong Un, Kim Jong Il, menderita stroke pada tahun 2008, media Korea Selatan melaporkan bahwa dokter Cina terlibat dalam perawatannya bersama dengan dokter Prancis, mengurus penyakit Kim Jong Il.Kim Jong Il meninggal pada 2011.
Tahun lalu, Presiden Tiongkok Xi Jinping melakukan kunjungan kenegaraan pertama dalam 14 tahun oleh seorang pemimpin Tiongkok ke Korea Utara, negara miskin yang bergantung pada Beijing untuk dukungan ekonomi dan diplomatik.