JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) Meski tidur di bulan Ramadhan bisa dianggap ibadah, kalau kebanyakan malah tidak sehat. Dokter spesialis kulit, dermatologi pediatrik dari Klinik Sakti Medika, Tebet, Jakarta, Tina Wardhani Wisesa menyarankan tidur berkualitas walau singkat ketimbang tidur panjang tetapi tak berkualitas.
"Tidur paling penting kualitas bukan kuantitasnya, sebentar tetapi mantap. Bangun segar lagi. Tetapi kalau tidur panjang tapi kualitasnya tidak baik, kelihatan lelah orangnya. Kalau tidur di ruangan AC, pelembab nomor satu apalagi usia di atas 40 tahun, penggunaan pelembab bisa berulang," katanya dia.
Waspadalah tidur kelamaan bisa berdampak buruk pada kulit. "Anjuran selama masa COVID-19 tidur cukup tapi tidak berlebihan. Sebaiknya harus ingat kulit senantiasa diberikan pelembab. Selama kulit lembab, bersih, tidak ada masalah," kata dokter spesialis kulit, ahli dermatologi kosmetik dari RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Lilik Norawati dalam diskusi media via daring, Selasa.
Bagi yang tidak mengoleskan pelembab lalu tidur relatif lama, kulit akan kering terlebih jika Anda tidur di dalam ruangan ber-AC.
Kulit yang kering bisa berisiko memunculkan rasa gatal. Selain itu, Kulit kering bisa membuat Anda lebih rentan terhadap bakteri atau infeksi karena kurangnya kelembaban, kulit tangan akan mudah pecah-pecah, menciptakan jalan masuk bagi mikroorganisme seperti bakteri, virus, jamur yang selanjutnya dapat menimbulkan masalah baru pada kulit.
"Kulit tangan juga dapat mengalami iritasi akibat penggunaan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol, yang dapat menyebabkan dermatitis atau eksim berkepanjangan," kata Lilik.
Agar kulit tak kering, Lilik menyarankan Anda mengoleskan pelembab dua kali lebih banyak daripada di siang hari.