JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Melalui unggahan media sosial Instagram, Tontowi Ahmad menyampaikan selamat tinggal pada bulutangkis yang membesarkan namanya. Pemain berusia 32 tahun itu mengaku sudah lama ingin berhenti. "Kalau untuk pensiun sebenarnya sudah terpikirkan waktu zaman Butet (Liliyana Natsir) pensiun. Apakah pensiun atau tidak? Tapi dukungan keluarga masih ingin saya main dan sekaligus membuktikan masih bisa tidak tanpa Butet," kata Tontowi dalam jumpa persnya di aplikasi Zoom, Senin (18/5/2020).
"Tapi sampai ke sini tak memungkinkan lanjutkan karier saya. Akhirnya minta bicara dengan keluarga dan mereka mengizinkan saya pensiun," ujarnya.
Kemana setelah pensiun? "Rencana di luar bulutangkis ya mungkin berbisnis. Tapi untuk sekarang ini masih belum terpikirkan. Saya sedang menikmati masa pensiun, jika waktu pensiun ini sudah saya lewati, mungkin sebulan dua bulan akan saya jalani (bisnis)," ungkap pria kelahiran 18 Juli 1987 ini.
Owi mengisyaratkan ingin bangun bisnis properti. "Nah, sekarang saya juga mau sukses bangun bisnis di bidang properti. Mertua saya punya resort atau hotel, mungkin saya akan ke arah sana jika sudah siap," dia menambahkan.
Meski begitu, Tontowi juga tak lantas melupakan aktivitas latihan sebagai atlet. "Berhenti total bulu sih enggak, saya masih cari keringat, latihan," katanya kemudian tertawa.
Segudang Prestasi
Pada sektor ganda campuran yang membesarkan namanya, Tontowi sudah menjalani karirnya dengan enam rekan main. Mereka ialah Shendy Puspa Irawati, Yulianti, Richi Puspita Dili, Liliyana Natsir, Winny Oktavina Kandow, dan terakhir Apriyani Rahayu.
Memulai karirnya di PB Djarum Kudus tahun 2005, tak perlu waktu lama bagi Owi untuk mencatatkan gelar juara di tingkat profesional. Pada 2007, ia menjuarai Thailand International, Indonesia International, dan Vietnam Open saat masih berpasangan dengan Yulianti.
Dengan Shendy, Tontowi sempat menjuarai Vietnam Open 2008 setelah mengalahkan pasangan asal Singapura Riky Widianto/Vanessa Neo Yu Yan.
Pada 2009, Tontowi mengamankan satu gelar juara di turnamen BWF International di Vietnam saat berpasangan dengan Richi, menurut catatan laman BWF, Senin.
Kiprah terbaiknya terjadi saat atlet asal Banyumas, Jawa Tengah ini, dipasangkan dengan Liliyana Natsir atau Butet pada satu dasawarsa silam hingga 2019.
Satu tahun setelah dipasangkan, Owi/Butet meraih medali emas SEA Games 2011. Di tahun yang sama, mereka juga menorehkan medali perunggu di ajang Kejuaraan Dunia BWF.
Tontowi bersama Liliyana mengantongi dua medali emas di Kejuaraan Dunia BWF, yaitu pada 2013 di (Guangzhou, China) dan 2017 (Glasgow, Skotlandia).
Selain mencetak catatan gemilang di ajang BWF, Tontowi juga sempat menjadi sorotan saat berhasil menyabet medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Pada perhelatan olahraga terakbar itu, Tontowi/Liliyana keluar sebagai juara ganda campuran setelah mengalahkan pasangan Malaysia Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di babak final dengan skor 21-14, 21-12.
Kemenangan tersebut sekaligus membayar kegagalan dalam debut olimpiadenya bersama Liliyana di London 2012.
Tontowi juga mencatatkan "hattrick" gelar All England Open, yaitu pada 2012-2014.
Selain itu, Tontowi juga pernah menjuarai Kejuaraan Asia 2015. Sementara untuk tingkat BWF Super Series antara lain Indonesia Open 2017, Hong Kong Open 2016, Singapore Open 2011 dan 2013-2014, French Open 2014 dan 2017, hingga India Open 2011-2013.
Pada level BWF Grand Prix, antara lain Macau Open 2010-2012, Indonesian Masters 2010, 2012 dan 2015, Malaysia Masters 2011, hingga Swiss Open 2012.
Turnamen terakhir yang ia ikuti adalah Indonesia Masters 2020, berpasangan dengan Apriyani. Sayangnya dalam laga tersebut, mereka harus terhenti di babak kedua setelah dikalahkan Chris/Gabrielle Adcock dari Inggris.