JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Survei yang dilakukan komunitas Pancasila Muda menunjukkan masih cukup banyak generasi muda yang bersikap acuh terhadap Pancasila sebagai ideologi negara. Survei ini dilakukan pada akhir Mei lalu melalui data yang dilakukan secara digital di media sosial dengan target responden dari kalangan milenial berusia 18-25 tahun.
Tercatat sebanyak 19,5% responden dalam survei tersebut merasa tidak yakin bahwa nilai-nilai Pancasila penting atau relevan dalam kehidupan mereka. Sebanyak 19,5 persen pula, merespon netral terhadap pentingnya Pancasila bagi kehidupan mereka.
Bahkan sebagian responden lainnya merasa bahwa Pancasila hanya sekedar nama atau tinggal teori dan tidak tahu maknanya. Mirisnya lagi, ada sebagian lain yang menyampaikan tidak pernah diberi pelajaran sejarah kepada mengenai perjuangan untuk mendapatkan arti Pancasila. Sehingga hanya memfungsikan Pancasila sebagai pajangan karena nilainya sudah tidak diterapkan lagi.
Dari hasil survei itu, ditemukan hanya 61 persen responden pada umumnya yang yakin dan setuju bahwa nilai-nilai Pancasila sangat penting dan relevan bagi mereka. Sebagian berpendapat bahwa nilai-nilai luhur yang terkandung di dalamnya sudah sempurna sebagai pedoman bernegara dan berbangsa. Hal ini sejalan dengan responden lain yang memandang Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, dasar falsafah negara, dan ideologi negara.
TEROPONG JUGA:
> Bamsoet : Pancasila Tetap Revelan dalam Peradaban yang Terus Berkembang
> Pesan Saleh Daulay di Hari Lahirnya Pancasila di Tengah Pandemi Corona
Hal ini diungkapkan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD dalam sebuah bincang online dalam memperingati hari lahirnya Pancasila yang digelar bersama anak-anak milenial, Senin, 1 Juni 2020. Dalam diskusi yang melibatkan anak-anak muda dari berbagai daerah itu, Mahfud tetap optimis bahwa era postmodern seperti sekarang Pancasila tidak ketinggalan zaman dan tetap menjadi pedoman bernegara dan bermasyarakat bagi generasi muda.
Kendati begitu, ia mengaku problem anak muda terhadap Pancasila masih menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah. Mantan ketua Mahkamah Konstitusi ini pun meminta kepada Komunitas Pancasila Muda tetap menggalakkan substansi Pancasila seiring dengan digelarnya Sekolah Pancasila di daerah-daerah.
“Mari kita berkerja keras. Saya yakin Pancasila muda yang ikut di dalam forum ini maupun yang tidak bisa hadir, itu adalah bagian yang sangat setuju dengan nilai-nilai Pancasila sehingga adalah tugas saudara dan kita semua untuk lebih mensosialisasikan agar yang netral agar lebih yakin dan yang tidak paham untuk lebih paham,” ungkap Mahfud sebagaimana dikutip dari siaran pers Kemenkopolhukam.
Komunitas Pancasila Muda merupakan komunitas anak muda milenial yang peduli terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara dengan cara mengamalkan nilai-nilai Pancasila. Saat ini Pancasila Muda memiliki sekitar 400 anggota yang merupakan alumni dari ‘Sekolah Pancasila Muda’. Kegiatan aktif mereka sudah berjalan sejak 2018.
Mahfud berharap hari kesaktian Pancasila ini menjadi momen menyuburkan kembali semangat Pancasila. Ia menuturkan, sosialisasi tentang nilai Pancasila adalah tugas bersama di dalam merekatkan bangsa Indonesia yang penuh dengan kebhinekaan.
Sejauh ini, kata Mahfud, ribuan suku dan bahasa masyarakat Indonesia sudah cukup damai hidup berdampingan karena ideologi yang hanya dimiliki bangsa Indonesia ini.
“Itu semua karena kita sepakat mendirikan sebuah negara berdasarkan ideologi yang sama, yaitu Pancasila,” tegasnya.