JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Serikat Petani Indonesia (SPI) menyatakan siap menjadi lokomotif penggerak koperasi pangan di Indonesia. Pernyataan itu menyusul usai SPI merayakan ulang tahunnya yang ke 22 pada Rabu, 8 Juli 2020.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki yang turut memberi ucapan pada SPI menuturkan SPI layak menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi pangan untuk mempercepat kesejahteraan petani dan memperkuat perekonomian nasional.
Ketua Umum SPI Henry Saragih mengatakan organisasinya menyambut baik dorongan tersebut. "Insya Allah SPI siap dan sudah menjadi motor penggerak lahirnya koperasi-koperasi pangan," kata Henry dalam keterangan tertulis, Senin, 13 Juli 2020.
HariKoperasi Nasional ke-73 yang jatuh pada Ahad, 12 Juli 2020, SPI melakukan peresmian sejumlah Koperasi Petani Indonesia (KPI, koperasinya SPI) di berbagai wilayah. Acara itu, kata Henry, dilaksanakan di Muaro Jambi, Tebo, Tanjung Jabung Timur, dan Batanghari, provinsi Jambi. Selain itu acara juga dilaksanakan di Serang, Sukabumi, dan Tuban, Jawa Timur.
Ia menjelaskan, SPI telah mendeklarasikan pendirian 1000 KPI sebagai koperasi produksi pangan milik anggota SPI pada 8 Juli 2017 di Asahan, Sumatera Utara saat peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) SPI ke-19.
"Sampai saat ini, jumlah KPI yang didirikan oleh petani anggota SPI sudah tersebar di 13 provinsi dengan usaha produksi pertanian dan perkebunan petani anggota SPI untuk mewujudkan kedaulatan pangan dan meningkatkan kesejahteraan petani," jelasnya.
Henry Saragih
Kesejahteraan petani, ia melanjutkan, akan tercipta secara berkeadilan jika perekonomian dijalankan melalui koperasi petani. Koperasi petani sendiri merupakan salah satu prinsip perjuangan petani untuk mewujudkan kedaulatan pangan di Indonesia.
"Agar koperasi menjadi kuat dan besar, yang dibutuhkan adalah penguatan manajemen mengelola usaha koperasi, manajemen keuangan dan kemampuan pemasaran. Ini bisa dalam bentuk program nasional inkubasi usaha koperasi," pungkasnya.