Berita
Oleh Alfin Pulungan pada hari Rabu, 22 Jul 2020 - 11:31:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Kemenag Terus Kawal Pesantren dari Ancaman Radikalisme

tscom_news_photo_1595390767.jpg
Menteri Agama Fachrul Razi (tengah) usai wawancara dengan Teropong Senayan tentang isu-isu aktual di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juli 2020 (Sumber foto : Teropong Senayan)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Ancaman radikalisme yang menghantui Indonesia beberapa dekade terakhir masih menjadi persoalan yang belum usai. Laporan BNPT menyebutkan di tahun 2020, khususnya setelah pandemi melanda, kelompok teroris disinyalir aktif melakukan kaderisasi. BNPT dan Polri pun giat melakukan koordinasi guna mengatasi temuan tersebut.

Ancaman radikalisme tak hanya mengancam masyarakat awam. Di kalangan pesantren atau instansi pendidikan Islam pada umumnya, ideologi tersebut bukan tak mungkin menyusup, terlebih setelah banyak kawula muda menggunakan media sosial.

Kementerian Agama yang mengakomodir kepentingan pesantren sudah sekian lama mengawasi susupan ideologi radikal di institusi pendidikan Islam. Menteri Agama Fachrul Razi tak menafikan bahwa radikalisme bisa merambat ke lingkungan yang akrab dengan agama itu sendiri. Bahkan beberapa tanda-tanda ancaman tersebut ada ditemukan di sejumlah pesantren.

Meski begitu, Fachrul mengatakan lembaganya sudah melakukan penanganan di tingkat daerah guna menepis susupan ideologi radikal.

"Kita meminta kepada kepala Kanwil Kemenag Kabupaten/Kota untuk segera turun tangan langsung mengingatkan, dan sejauh ini semua berjalan baik," kata Fachrul kepada wartawan TeropongSenayan di kantornya di Gedung Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Selasa, 21 Juli 2020.

Fachrul menjelaskan, pada dasarnya pesantren mempunyaiwawaasan kebangsaan yang tinggi, sehingga sepatutnya tak mudah terkontaminasi ideologi radikal. Metode pendidikan yang mendorong penguatan cinta terhadap tanah air, menurutnya, sudah dilakukan Kementerian Agama di Pesantren. Dengan demikian, wawasan kebangsaan dapat menjadi perisai dari ancaman radikalisme.

"Kita yakin dia tidak akan radikal. Karena orang yang radikal itu kan dia mengabaikan wawasan kebangsaan," ujar Fachrul.

Fachrul juga mengatakan sejauh ini pihaknya telah bekerja sama dengan BNPT. Hal itu dilakukan untuk lebih ketat lagi mendeteksi perkembangan kelompok teroris.

"Terkadang kita menerima informasi dari mereka, kalau ada indikasi-indikasi tertentu tentu akan diatasi," ungkap Fachrul.

Pencegahan terhadap ideologi radikalisme yang menjadi awal munculnya terorisme, kata Fachrul, juga rutin dilakukan di seluruh daerah di Indonesia. Setiap Pemerintah Daerah (Pemda) melalui Kantor Wilayah Kemenag bertanggung jawab mengawasi pesantren dan madrasah yang ada di daerah.

"Karena pesantren luar biasa baanyaknya, meliputi pesantren, madrasah, saling memberikan masukan, saling berusaha membangun satu sama lain untuk bangsa ini," kata Fachrul.

tag: #pondok-pesantren  #fachrul-razi  #kementerian-agama  #radikalisme  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement