JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Anggota Komisi Keuangan (Komisi XI) DPR Elnino M Husein Mohi mendesak Menteri Keuangan Sri Mulyani segera mencairkan dana insentif para petugas kesehatan. Pasalnya, mereka yang selama ini bekerja keras selama musim pandemi korona, belum semua mendapatkan haknya dari insentif yang dijanjikan pemerintah.
Hal itu terungkap saat Elnino menjalani masa reses di daerah pemilihannya yakni Gorontalo. Para petugas kesehatan di Gorontalo, kata Elnino, belum sepersen pun menerima insentif apapun. Padahal tugas mereka sudah sering diverifikasi.
Fakta tersebut membuat Elnino masygul. Ia mempertanyakan premis yang sering digaungkan pemerintah bahwa verifikasi itu untuk akuntabilitas keuangan. Namun Fakta di lapangannya tidak demikian.
"Saya saran kepada bu Menkeu RI (Sri Mulyani) agar membuat kebijakan untuk mengefisienkan administrasi verifikasi, kata Elnino dalam keterangan tertulis, Selasa (21/7/2020).
Politikus Partai Gerindra ini menuturkan, sudah 3 bulan petugas kesehatan pontang panting setiap hari, dari level RS sampai Puskesmas Pembantu. Bahkan layanan mandiri di rumahnya masing-masing melayani masyarakat pakai standar protokol Covid yang tentu saja lebih merepotkan secara teknis.
"Insentif itu sangat dibutuhkan oleh para petugas kesehatan. Minimal untuk menaikkan imun mereka, menjaga psikologis mereka, membantu keluarga mereka dan lainnya," jelas Elnino.
Ia mengungkapkan kepada masyarakat di dapilnya bahwa ada anggaran Rp75 triliun khusus untuk penanganan kesehatan di masa Covid-19. Termasuk untuk tambahan finansial semacam tunjangan bagi dokter dan paramedis.
"Itu di luar Rp89 Milliar anggaran provinsi Gorontalo dan juga puluhan miliar rupiah di masing-masing Pemkab/Pemkot se-Provinsi Gorontalo," ungkapnya.
Elnino juga mengingatkan bahwa Presiden Jokowi sudah pernah menunjukkan kemarahan karena penyerapan anggaran yang minim. Padahal UU Covid-19 sudah memberi keleluasaan bagi pemerintah untuk melakukan tindakan. Termasuk tindakan keuangan di masa darurat seperti sekarang
"Kalau insentif bagi petugas kesehatan masih terlambat juga, jangan-jangan pak Presiden akan lebih marah lagi," pungkasnya.