JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) meresmikan Kampung Glintung Go Green Kota Malang sebagai Pusat Pelatihan Membangun Kampung Berbasis Gotong Royong, Selasa, 28 Juli 2020.
Wakil BPIP Prof Hariyono mengatakan Kampung Gotong Royong ini bertujuan sebagai kampung yang menjadi pusat pelatihan untuk menciptakan kedaulatan di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Kampung ini didesain dengan mensinergikan perguruan tinggi karena inovasi ilmiah di kampus bisa diterapkan dan disesuaikan dengan kearifan lokal tataran kampung.
"Yang dilakukan ini bisa menjadi bagian dari sumber inspirasi dan prestasi di kampung-kampung yang ada di Indonesia," kata Hariyono di Malang, Jawa Timur.
Terpilihnya Kampung Glintung, sebagai Pusat Pelatihan Kampung Gotong Royong juga membina Kampung Wonosari Go Green yang letaknya tidak jauh dari Kampung Glintung, Kelurahan Purwantoro, Blimbing Kota Malang.
Hariyono mengatakan pembentukan Kampung Gotong Royong sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa Indonesia yang ingin mencerdaskan bangsa. Mencerdaskan masyarakat, kata Hariyono, bisa dalam model apapun, termasuk dengan meningkatkan sumberdaya di kampung.
"Tanpa dipidatokan itu bisa menjadi kenyataan. Harapan besar pendiri bangsa kita menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, adil dan makmur. Itu diwujudkan bersama," jelasnya.
Wakil Ketua BPIP, Prof Hariyono
Guru Besar Universitas Negeri Malang (UM) ini menandatangani prasasti secara simbolis yang dipajang dan disaksikan semua warga dan juga masyarakat tamu pengunjung yang belajar ke Glintung.
"Kita butuh sosok penggerak yang bisa menginspirasi bagi masyarakat sekitarnya seperti Pak Bambang ini. Kita butuh sosok seperti beliau," imbuhnya.
Inisiator Kampung 3G, Bambang Irianto, mengatakan Rumah Prestasi Glintung Go Green sebagai Pusat Pelatihan Membangun Kampung Berbasis Gotong Royong memang sudah lama menjadi pilihan baik instansi pemerintah, komunitas atau kelompok PKK yang belajar ke Glintung. Bahkan beberapa mahasiswa juga melakukan studi banding.
"Rumah prestasi ini menjadi pusat kunjungan dari berbagai negara dan lembaga lainnya sebagai pusat pelatihan kampung gotong royong. Kami membangun kampung dengan semangat gotong royong," ucapnya.
Peraih penghargaan Kalpataru dari Presiden RI karena jasanya melestarikan lingkungan hidup ini mengaku tidak semudah membalikkan kedua telapak tangan dalam membangun sebuah kampung. Kampung yang ditujukan sebagai tempat pelatihan semacam ini perlu memiliki desain sosial.
"Yang kami bangun adalah jiwa gotong royong sebagai intisari dari Pancasila," ujarnya.
Rumah prestasi ini, kata Bambang, telah didesain ramah lingkungan. Sebanyak 67 persen air hujan di rumah ini tidak mengalir tapi masuk ke dalam tanah. Desain seperti itu bahkan sudah banyak direplikasi oleh daerah-daerah lain. "Ini murni karya orang kampung. Di bawah ada parit resapan," sebutnya.
Bambang mengaku terbuka jika ada kelompok masyarakat atau instansi pemerintah hingga perangkat desa yang ingin belajar bersama bagaimana melestarikan lingkungan di kampung.
"Di sini bukan hanya soal tanam-menanam. Kalau itu banyak diterapkan. Selain alam, SDM atau orang-orang itu yang penting. Karena merubah mind set itu tidak mudah dan perlu komitmen," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua RW 19 Kelurahan Purwantoro Muhamad mengaku bahagia kampung yang dibina Bambang Irianto ini bisa diresmikan langsung oleh Pimpinan BPIP.
"Hari bersejarah untuk Kampung Wonosari. Karena diresmikan langsung Wakil Kepala BPIP. Sangat membanggakan bagi warga kami," tuturnya.
Kata dia, di bawah bimbingan Bambang Irianto, pihaknya kini siap menerima kunjungan tamu dari luar kampung bahkan luar kota untuk belajar bersama.
Peresmian Kampung Glintung Go Green sebagai Pusat Pelatihan Kampung Gotong Royong oleh Wakil Kepala BPIP ini terbilang meriah. Pasalnya, sepanjang jalan kampung puluhan karangan bunga ucapan selamat dari berbagai pihak berjejer tegak menyambut kedatangan tamu.