JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Peran guru sebagai eksekutor pendidikan mempunyai tanggungjawab besar dalam memberikan suntikan ilmu terhadap peserta didik. Bersamaan dengan itu, guru punya peran besar dalam menanamkan nilai-nilai Pancasila sebagai upaya mengarusutamakan ideologi negara ini kepada generasi bangsa.
Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Antonius Benny Susetyo mengatakan guru adalah fasilitator dan pemandu bagi peserta didik.
Hal itu ia sampaikan dalam seminar bertema "Peningkatan Nasionalisme Melalui Penghormatan Lambang Negara Republik Indonesia". Seminar digelar oleh BPIP bersama siswa dan siswi sekota Malang dan Batu, Rabu 29 Juli 2020.
"Guru adalah fasilitator, pemandu, serta pendamping bagi siswa salah satunya dalam memperkenalkan tokoh-tokoh nasional," kata pria yang akrab disapa Romo Benny ini.
Bertolak dari realitas era sekarang, Benny mengatakan generasi muda harus meningkatkan daya inovasi sebagai wujud kesadaran berbangsa karena mengenang jasa para tokoh. Bahkan, kata dia, hal itu menjadi tujuan utama dalam mengenal tokoh bangsa.
"Inovatif dan kreatif menjadi tujuan dalam membangun kesadaran mengenal tokoh bangsa ini. Agar siswa mengetahui dan menjadi teladan yang disesuaikan dengan era sekarang," jelasnya.
Setelah generasi muda memahami realitas kekinian. Tugas selanjutnya adalah mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dengan perkembangan zaman modern. Tanpa ada inovasi, mustahil terjadi integrasi antara ideologi dengan hal-hal yang ada dalam realitas sekarang, semisal teknologi.
"Realitas kekinian harus diperkenalkan. Ini bertujuan agar membangun kesadaran anak akan nilai-nilai Pancasila dalam tindakan nyata dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," pungkas Benny.
Seminar tentang penghormatan Lembang negara ini dihadiri lebih dari 150 peserta, para pembina yang dihadirkan antara lain Kepala Sekolah dan Guru sekota Malang, juga pembina sekaligus pembicara utama dalam seminar ini, Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo.