JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) meminta anggaran sebanyak 40 persen atau Rp 10 triliun dari total dana keseluruhan KESDM 2016 sebesar Rp 25 triliun untuk energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE).
"Kami sampaikan secara informal dulu bagaimana ke depan, anggaran yang naik untuk EBTKE dan juga infrastruktur energi," kata Menteri ESDM Sudirman Said di Jakarta, Senin (1/6/2015).
Anggaran yang diminta untuk EBTKE itu, ujar Sudirman, naik signifikan dibanding 2015 yang hanya sekitar Rp 1,04 triliun. Hal itu mengingat pada 2016 kebutuhan untuk produksi dan konsumsi energi baru akan naik.
Dia mengatakan, hal tersebut juga disampaikan kepada Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago sebagai pimpinan lembaga perencana yang bersama-sama Kementerian Keuangan sedang membahas Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.
Seperti perencanaan pembangunan pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015--2019, pengembangan energi terbarukan juga sangat diperlukan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada energi fosil, yang cadangannya terus menurun. Pada awal tahun ini, pemerintah juga mewajibkan campuran 15 persen bahan bakar nabati (biodiesel) yang berbasis minyak sawit (CPO) untuk dicampurkan dalam solar.(yn)