Bisnis
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 22 Agu 2020 - 10:57:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Gerung Kritik Ajakan Menkeu untuk Makan di Warteg

tscom_news_photo_1598068665.png
Rocky Gerung (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Rocky Gerung menanggapi secara kritis ajakan Menteri Keuangan Sri Mulyani agar masyarakat makan di Warung Tegal alias Warteg untuk menggerakkan ekonomi. Gerung menyatakan ajakan Menkeu itu sebagai pertanda makin memburuknya ekonomi Indonesia. Telah terjadi penurunan daya beli masyarakat yang sangat drastis sehingga Menkeu Sri Mulyani mengimbau masyarakat makan di warteg. "Sebenarnya ajakan Sri Mulyani ini menjadi bukti kasir tidak punya uang lagi. Ini juga fakta bahwa ada penurunan daya beli luar biasa," kata Rocky dalam channel YouTube-nya yang diunggah, Jumat (21/8).

Pengamat dan filsuf ini juga menilai Sri Mulyani menganggap warteg adalah outlet dari krisis ekonomi. Jadi kalau warteg ramai tandanya ekonomi bergerak. Dengan ajakan Sri Mulyani ini, Rocky memprediksi, akan ada menteri bikin pameran dan bilang warteg sudah bangkit karena banyak yang makan.

"Padahal itu karena masyarakat tidak mampu lagi makan di mal-mal. Jadi sebenarnya turun kelas, bukan karena bangkit," cetus salah satu deklarator KAMI (Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia) itu.

Pada 19 Agustus, Sri Mulyani mengajak seluruh masyarakat menggerakkan perekonomian di tengah pandemi COVID-19.

Pemulihan ekonomi kata Sri Mulyani tidak bisa hanya berekspektasi dan bergantung pada peran pemerintah. "Banyak hal yang bisa dilakukan masyarakat misalnya membeli makanan di warteg dekat rumahmu atau membeli dari temanmu yang dulunya misalnya bekerja di hotel dan sekarang menjual makanan," tutur Sri Mulyani.


Menurutnya seluruh elemen masyarakat wajib bahu-membahu agar ekonomi terus begerak khsususunya membantu pelaku usaha kecil agar tetap bisa bertahan hidup di tengah wabah. Pasalnya pemerintah tidak bisa berjuang sendiri sehingga butuh gotong royong dengan masyarakat.

"Jadi jangan hanya berharap dan menyampaikan bahwa ini hanya pemerintah yang memiliki aturan dan tanggung jawab untuk melakukan itu. Masing-masing sebenarnya dapat berkontribusi secara signifikan," tuturnya.

Dia menandaskan pandemi Covid-19 merupakan momentum melakukan reformasi bersama-sama baik sektor UMKM, pendidikan, kesehatan maupun sosial. Di sektor UMKM bagaimana pelaku usaha diharuskan untuk bertransformasi dari konvensional menuju ke arah pemasaran melalui teknologi digital.

"Ini merupakan inti awal menuju masa depan yang baru. Jadi ini adalah waktu bagi semua menteri untuk melihat mikrodetail di situasi ini," kata dia.

tag: #covid-19  #rocky-gerung  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement