JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Tokoh Muhammadiyah yang juga pernah memimpin beberapa kementerian Prof Abdul Malik Fadjar tutup usia pada Senin petang.
“Ya, Mas. Beliau wafat pukul 19.00 WIB,” kata Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti saat dikonfirmasi dari Jakarta, Senin (7/9).
Almarhum Malik Fadjar dikenal sebagai tokoh pendidikan. Pernah menjabat sebagai Dirjen Pendidikan Islam di Departemen Agama (sekarang Kementerian Agama), yang kemudian mengantarkannya menjadi Menteri Agama (1998-1999) di masa Presiden BJ Habibie.
Sebagai sosok guru, Malik juga pernah menjadi Menteri Pendidikan Nasional (2001-2004) di masa Presiden Megawati Soekarnoputri.
Prof HA Malik Fadjar juga pernah menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (2015-2019) di masa Presiden Joko Widodo.
Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan Malik adalah seorang pejuang pendidikan yang gigih, tidak mengenal lelah serta selalu optimistis.
“Berkat ketekunannya dia bisa membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal di negeri ini yang tidak hanya megah dan indah, tapi juga maju dan modern,” kata dia.
Prof Dr Muhadjir Effendy yang sekarang Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan, kata Anwar, adalah salah seorang kader dan anak didiknya.*
Pribadi Akrab
Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin mengatakan almarhum Abdul Malik Fadjar adalah seorang tokoh yang akrab dengan aktivis muda.
"Almarhum adalah pribadi akrab. Walaupun usianya di atas rata-rata anggota pimpinan yang lain, namun beliau menaruh takzim kepada yang lain, termasuk cukup menyantuni para aktivis muda," kata Din kepada wartawan di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan Malik merupakan salah satu kader terbaik Muhammadiyah. Sepak terjang almarhum dapat mewakili Muhammadiyah dalam banyak jabatan politik kenegaraan.
Malik, kata dia, berperan baik saat menjadi Menteri Agama, Menteri Pendidikan Nasional, Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden.
Menurut Din, Malik merupakan pejuang Muhammadiyah. Sebagian besar hidupnya diabdikan dalam Persyarikatan Muhammadiyah mulai dari bawah hingga menjadi salah seorang Ketua PP Muhammadiyah.
"Selama di PP Muhammadiyah, almarhum sangat aktif. Pikiran-pikirannya banyak mewarnai langkah-langkah Muhammadiyah, khususnya dalam bidang pendidikan," katanya.
Din mengatakan Muhammadiyah sangat kehilangan Malik Fadjar. Dia mendoakan agar segala kiprah baik Malik semasa hidup dapat menjadi amal jariyahnya yang mengalirkan pahala.
"Kepergiannya ke hadirat Sang Pencipta adalah kehilangan besar bagi Muhammadiyah dan tentu bagi umat Islam dan bangsa Indonesia," kata dia.