JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Belum adanya langkah konkret pemerintah dalam melakukan penanganan hingga penekanan angka penyebaran Corona atau COVID-19 di tanah air diprediksi akan berdampak ke sejumlah lini sektor salah satunya pariwisata.
Hal tersebut bahkan diakui oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Dede Macan Yusuf Effendi yang menilai pemerintah tidak mempunyai langkah tegas guna menekan angka penyebaran corona di tanah air.
Pasalnya, kata Dede begitu ia disapa, tidak adanya pemberlakuan aturan main yang tegas dalam menekan angka penyebaran corona akan berdampak kepada sektor pariwisata lantaran hilangnya kepercayaan masyarakat.
"Coba dari dulu aturan main diterapkan dengan baik langsung lockdown dua minggu, 3 minggu. Sekarangkan, PSBB buka, PSBB Buka. Itukan menimbulkan trust dari masyarakat yang tidak tumbuh kepada pemerintah," kata Dede Yusuf kepada wartawan, Sabtu (18/9/2020).
Dengan demikian, Dede Yusuf berharap, agar pemerintah dapat terus memberikan keringan dan bantuan kepada para pelaku wisata yang sampai saat ini masih terdampak Corona.
"Pemerintah harus sekali lagi memberikan keringan kepada pelaku-pelaku wisata, seperti keringan untuk tidak membayar pajak tahun ini. Lalu kemudian saya lihat kemarin BPJS Ketenagakerjaan sudah dipotong 99 persen cukup dengan satu persen begitu BPJS Kesehatan juga sehingga karyawan tidak diberhentikan itu bagus," kata Dede Yusuf.
Tidak hanya itu, kata mantan Wakil Gubernur Jawa Barat ini, pemerintah juga harus memberikan diskon listrik kepada para pelaku atau operator wisata.
"Listrik harus ada pengurangan bagaimana pun namanya hotel tempat pariwisata dan kebun binatang dan aquarium harus ada diskon listrik," ungkap Dede Yusuf.
Dede Yusuf berharap, agar semua bantuan yang nantinya diberikan kepada pelaku wisata masih melalui proses dan mekanisme yang mudah.
"Karena mereka berharap ada bantuan modal dari pemerintah Penyaluran kredit yang tepat sasaran . Jangan terlalu sulit kredit perbankan nya. Itu juga menjadi sangat penting," tandas Dede Yusuf.