JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meresmikan jalur ganda lintas selatan Jawa."Setelah pembangunan jalur ganda rute utara 2014, sekarang ada jalur sepanjang 550 km dari Cirebon, Purwokerto, Kroya, Yogyakarta, Solo, Madiun, dan Jombang," kata Menhub di sela peluncuran jalur ganda lintas selatan Jawa di Solo, Jawa Tengah, Kamis.
Peresmian berlangsung melalui virtual di Stasiun Solo Balapan, Surakarta.
Menhub mengatakan saat ini proyek tersebut masih menyisakan jalur sepanjang 65 km untuk rute Jombang, Mojokerto, dan Wonokromo, harapannya dapat diselesaikan dalam waktu dekat.
Menurut Menhub, jika proyek tersebut terlaksana artinya pemerintah berhasil menyatukan tiga aglomerasi, yaitu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), Yogyakarta, Solo, Semarang (Joglosemar), dan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo, dan Lamongan (Gerbangkertosusilo).
Bahkan, dikatakannya, keberadaan lajur ganda tersebut mampu menaikkan jumlah kereta api yang melintas yaitu dari 172/hari sebelum tahun 2015 dan saat ini menjadi 221 kereta api.
Selain mampu menghubungkan ratusan kilometer, menhub mengatakan ada tiga terowongan panjang yang dibangun pada proyek ini, yaitu Terowongan Notog, Kebasen, dan Ijo.
"Proyek ini menggunakan dana APBN sebesar Rp10 triliun dengan total sepanjang 615 km," katanya.
"Ini merupakan proyek multiyears dilakukan secara telaten, kontinu, dan merupakan salah satu agenda Nawacita," kata Menhub.
Menhub mengatakan rute tersebut menjadi salah satu prioritas mengingat keberadaan rel ganda penting tidak hanya untuk sektor ekonomi tetapi juga mobilitas masyarakat.
"Kita tahu Presiden punya lima Bali baru, salah satunya Candi Borobudur (di Magelang). Wisatawan yang mendarat di Surabaya, Solo, bisa dengan mudah ke Borobudur dengan memanfaatkan jalur ganda ini. Oleh karena itu, ayo kita jaga sarana dan prasarana ini," ujar Menhub.
Menhub mengapresiasi pembangunan jalur KA lintas selatan Jawa yang dilakukan oleh anak bangsa, yang mampu membangun terowongan jalur ganda pertama di Indonesia yaitu terowongan Notog, terowongan Kebasen, dan Terowongan Ijo, serta jembatan bentang panjang dan sistem persinyalan modern.
“Ini bukti nyata bahwa kita telah mampu menghasilkan karya besar yang patut dicatat dalam sejarah perkeretaapian di Tanah Air,” ujar Menhub.