Ragam
Oleh Alfin Pulungan pada hari Kamis, 22 Okt 2020 - 22:41:31 WIB
Bagikan Berita ini :

Kearifan Lokal, Titik Temu Santri dengan Pancasila

tscom_news_photo_1603381269.jpeg
Para santri tengah belajar dengan metode sorogan. (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Wakil Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Prof Hariyono, mengatakan kearifan lokal merupakan titik temu antara santri dengan Pancasila. Pasalnya, kedua entitas tersebut sama-sama lahir dari nilai lokal masyarakat Nusantara yang mempunyai karakter luhur.

Hal itu ia sampaikan dalam Webinar Hari Santri Nasional ke-5 yang digelar oleh BPIP bertema "Nasionalisme Santri, Ketahanan Pancasila dan Indonesia yang Kuat", Kamis, 22 Oktober 2020.

"Pesantren itu menjadi karakter lokal jenius peradaban dunia. Kalau kita cek, pola pesantren tidak diambil dari Timur Tengah, tapi muncul dari Nusantara. Ini mirip dengan Pancasila. Pancasila itu menampung nilai-nilai yang sifatnya universal, tapi diperpadukan dengan nilai-nilai kearifan lokal," jelas Hariyono.

Oleh karena memiliki ruh yang sama, Hariyono menegaskan, perilaku santri idealnya akan seiring dengan nilai Pancasila. Sebab, bagaimana mungkin dua maujud dengan satu ruh yang sama, akan bertolak belakang.

"Jadi karakter kesantrian (dengan) karakter nilai-nilai Pancasila itu dibangun sudah sama, maka di sinilah santri harapanya tidak hanya bisa mengamalkan Pancasila, tapi santri juga sekaligus mengamankan Pancasila," kata Guru Besar Universitas Negeri Malang ini.

Dalam konteks mengamankan Pancasila, Hariyono menjelaskan, pasca revolusi hingga saat ini, santri menjadi komunitas yang berani mengemukakan pentingnya Pancasila dan NKRI sebagai bagian dari civil society.

Ia menyebutkan sikap ini telah dicontohkan oleh kalangan Nahdlatul Ulama dengan Banser sebagai garda terdepannya. "Tugasnya adalah menunjukkan kepada orang lain yang ingin mengganti Pancasila sebagai dasar sebuah negara itu diberikan alternatif untuk berpikir," ujarnya.

Hariyono menambahkan santri sebagai kaum pembelajar harus memiliki kemauan untuk memajukan peradaban bangsa. Untuk itu, ia mendorong agar kaum santri yang memiliki karakter inklusif, terus mengembangkan bakat dan keilmuannya terutama di bidang iptek.

tag: #hari-santri-nasional  #santri  #kearifan-lokal  #pancasila  #bpip  #prof-hariyono  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
IDUL FITRI 2025 AHMAD NAJIB Q
advertisement
DOMPET DHUAFA RAMADHAN PALESTIN
advertisement
IDUL FITRI 2025 WACHID
advertisement
IDUL FITRI 2025 HEKAL
advertisement
IDUL FITRI 2025 HERMAN KHAERON
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

Tetap Aktif dan Berdaya di Usia Lanjut: Optimalisasi AI untuk Menambah dan Merawat Pengetahuan

Oleh Ariady Achmad
pada hari Senin, 24 Mar 2025
Usia lanjut sering kali diiringi oleh tantangan seperti menyusutnya lingkaran sosial, menurunnya keterlibatan dalam dunia kerja, serta perubahan pola aktivitas sehari-hari. Namun, di era digital dan ...
Ragam

Film Buya Hamka Luar Biasa, Wajib Ditonton dan Perlu

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Ketika saya menerima undangan dari Chandra Tirta W saat itu saya sedang di Bandung, dan saya mempercepat kepulangam ke Jakarta dari rencana sebelumnya akan pulang hari ...