JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) -- Hari Pahlawan yang bertepatan 10 Novomber menjadi makna berarti bagi Bangsa Indonesia termasuk Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Untuk itu, sudah seharusnya Hari Pahlawan diperingati tidak hanya berupa seremonial belaka.
Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo mengatakan makna pahlawaan bukan identik dengan memegang senjata, tetapi orang yang mempertahankan nilai-nilai dasar kehidupan.
"Pahlawan mempunyai makna dengan pribadinya rela memberikan berkorban segalanya bagi bangsa dan cita-cita bersama", kata Benny dikutip dari siaran pers BPIP, Sabtu (7/11/2020).
Alumni Pasca Sarjana Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi (STFT) Widya Sasana Malang ini menjelaskan, makna pahlawan membutuhkan makna kepahlawanan yang lebih luas dan mendalam.
Menurutnya, pahlawan bukan sekedar mitos melainkan mereka yang terus-menerus menemukan kreativitas dalam memberikan nilai tambah bagi kehidupan masyarakat sesuai dengan kemampuannya.
Ia juga mengatakan makna pahlawan tidak cukup hanya mengheningkan cipta dengan menundukan kepala. Lebih jauh dari itu, makna pahlawan adalah meneladani sikap mereka yang mengabdi pada kemanusiaan, membela yang lemah, tertindas, dan membela hak yang dirampas.
"Tentu tak cukup menhormati mereka hanya dengan mengheningkan cipta berulang-ulang tanpa mengaktualkan sikap dan perlaku hidup yang baik", tegasnya.
Lebih lanjut Benny menuturkan, pahlawan untuk masa depan adalah orang-orang yang mampu menggerak-kan nilai-nilai Pancasila demi roda ekonomi dan menumbuhkan harapan untuk mengembangkan potensi lokal.
"Jiwa pahlawan saat ini diharapkan dapat menumbuhkan spirit dan mengaktualisasikan Pancasila, mewujudkan kesejahteraan kebersamaan dan aplikasi kehidupan bersama," tutupnya.