JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengakui masa-masa sulit akan datang karena adanya penyebaran varian baru COVID-19.
Untuk mengatasi varian baru virus corona itu, Johnson memperingatkan bahwa diperlukan pengendalian terhadap penyebaran virus itu secara cepat.
"Saya tahu bahwa ini sangat sulit selama beberapa minggu terakhir dan saya harus memberi tahu masyarakat, itu akan terus sulit, karena kecepatan penyebaran varian baru," kata PM Inggris saat konferensi pers.
Inggris mengumumkan rekor infeksi baru COVID-19 pada Selasa (22/12) saat berjuang melawan lonjakan infeksi yang disebabkan oleh varian baru virus corona.
Menurut data resmi, tercatat 36.804 kasus baru dan 691 kematian dalam 28 hari usai dinyatakan positif, di mana keduanya meningkat tajam dibanding sehari sebelumnya.
Perdana Menteri Boris Johnson beserta penasihat ilmiah pada Sabtu (19/12) mengatakan bahwa varian virus corona, yang bisa mencapai 70 persen lebih menular, sedang mengganas di Inggris meski tidak dianggap lebih mematikan atau pun menyebabkan penyakit yang lebih serius.
Sejak itu, otoritas menerapkan langkah pembatasan sosial terpadu yang ketat di London, Inggris tenggara dan Wales. Rencana untuk melonggarkan pembatasan selama Natal di seluruh wilayah diminimalisasi secara drastis atau dibatalkan sama sekali.
Banyak negara yang menutup perbatasan mereka untuk Inggris lantaran merasa khawatir dengan galur virus corona yang bermutasi.
Reaksi China
Pemerintah China akan memberhentikan untuk sementara penerbangan dari dan ke Inggris sampai batas waktu yang belum ditentukan demi mencegah penyebaran varian baru COVID-19 yang ditemukan di negara tersebut.
Pernyataan itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Kamis.
“Setelah memikirkan banyak pertimbangan, China telah memutuskan untuk mengikuti langkah negara lain dan memberhentikan penerbangan ke dan dari Inggris,” kata Wang saat jumpa pers.
“China akan mengamati dengan cermat perkembangan yang ada dan menyesuaikan kebijakan sesuai dengan dinamika negara telah menutup perbatasannya untuk penerbangan yang menunjukkan ada delapan penerbangan yang tersedia tiap minggunya dari China menuju Inggris, di antaranya disediakan oleh maskapai penerbangan Air China , China Eastern Airlines dan China Southern Airlines.
Sementara itu, British Airways menyediakan dua penerbangan tiap minggunya dari London ke Shanghai.