JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)—Pertumbuhan ekonomiIndonesia 2020 tercatat -2,07% (year on year). Angka ini menjadi catatan terburuk sejak kejadian krisis moneter 1998, 22 tahun silam.
"Dengan demikian sejak 1998 untuk pertama kalinyapertumbuhan ekonomialami kontraksi karena adanya krismon dan global, dan di 2020 minus 2,07% karena pandemi," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Jumat (5/2/2021).
Saat itu, krisis ekonomi berkepanjangan membawa ekonomi Indonesia pada 1998 mengalami kontraksi hingga 13,16%. Nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) saat itu juga tembus Rp 16.650 dari yang awalnya Rp 2.000.
Krismon 1998 hingga 1999 juga menjadi tahun terakhirpertumbuhan ekonomiIndonesia mengalami minus. Setelah itu, ekonomi Indonesia perlahan semakin membaik setelah digulingkannya rezim Orde Baru yang sudah berkuasa lebih dari tiga dekade.
Saat ini ekonomi Indonesia masih terjebak di jurang resesi setelah mengalami kontraksi selama tiga kuartal berturut-turut. Wabah virus Corona yang masih membelenggu seluruh negara di dunia menjadi biang kerok pelemahan ekonomi domestik.
"Ini merupakan dampak pandemi COVID yang melanda seluruh dunia termasuk Indonesia dan kita juga melihat buruknya dampak pandemi ke seluruh ekonomi," kata Suhariyanto.