JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Lesunya pertumbuhan perekonomian di Indonesia saat ini tidak menjadi penghalang bagi Menteri Keuangan (Menkeu) Bambang Brodjonegoro untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 antara 5,8 hingga 6,2 persen.
Hal itu disampaikan Bambang dalam rapat kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR bersama Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo, Menteri PPN/Kepala Bappenas Andrinof Chaniago serta Kepala BPS Suryamin.
Bambang menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, tingkat investasi nasional akan terus dimaksimalkan agar pertumbuhan ekonomi di 2016 membaik.
"Kita berharap investasi bisa tumbuh sekitar 8,6 persen sampai 9 persen. Melalui belanja modal khususnya belanja infrastruktur," kata Bambang saat Raker dengan Komisi XI DPR, Senin (8/6/2015).
Sedangkan untuk asumsi ekonomi global, Bambang memperkirakan dengan kerangka APBN 2016, perekonomian dunia akan tumbuh sebesar 3,8 persen. Angka tersebut lebih besar dibanding bulan April tahun 2015 sebesar 3,5 persen dan tahun 2014 sebesar 3,4 persen.
"Artinya bila dibandingkan, 2014 dan 2015, 2016 posisi IMF (Dana Moneter Internasional) terakhir dalam world ekonomi outlook akan lebih baik, dari dua tahun lalu," papar dia.
Namun di sisi lain, kata Bambang, pola prediksi world ekonomi outlook ini terkadang memberikan optimisme dan pesimisme. Karena yang ditampilkan dalam world ekonomi outlook 2016, sangat besar akan adanya revisi pertumbuhan pada periode estimasi yang berikutnya.
"Tapi tentunya, bagaimana pola prediksi word ekonomi outlook ini pada tahun 2015. Ketika di Oktober 2014 perkiraan pertumbuhan 2015 adalah 3,8 persen. Tetapi kemudian Januari 2015 sebesar 3,5 persen turun, tiga bulan berikutnya April masih sama 3,5 persen," tandasnya.(yn)