JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo mendesak agar adanya tindakan tegas dari sisi hukum terkait kabar beredarnya masker palsu jenis N95 dan KN95 yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan menangani pasien COVID-19.
"Bagaimana tindakan tegas dari sisi hukum, kita harus bawa ke ranah hukum, aparat hukum harus dapat mengambil tindakan tegas. Karena ini membahayakan masyarakat dan telah membohongi rakyat," tandas Rahmad, Senin (5/4/2021).
Rahmad menjelaskan, tindakan tegas secara hukum dapat diambil lantaran
dengan beredarnya masker palsu tersebut, masyarakat tidak terlindungi secara medis.
Padahal, kata Rahmad, masyarakat dan konsumen sudah mengeluarkan biaya yang cukup mahal untuk pengunaan masker palsu ini.
"Dua hal itu udah bisa dijerat secara pidana, karena masyarakat sudah dibohongi dari sisi mutu dan produksi masker palsu sudah melawan hukum. Karena untuk membuat masker medis harus mendapat izin edar Kemenkes, baik itu untuk masker bedah dan masker N 95," tandas Rahmad.
Politikus PDIP ini melanjutkan, aparat hukum juga harus dapat memangkas industri dan pengusaha yang memproduksi masker palsu. Rahmad juga menegaskan, tindakan tegas dari hulu harus segera diambil.
"Saya kira ini sudah bisa ditindak tegas, industrinya siapa, pengusahanya siapa ya kita tindak tegas. Jangan penjualnya karena mereka hilirnya, hulunya harusnya kita pangkas dulu. Hulunya harus ditindak tegas. Kalau tidak ini yang rugi rakyat dan kita semua, dikira aman ternyata tidak aman," sesal Rahmad.
Tidak hanya itu, lanjut Rahmad, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan juga harus terus mengedukasi dan mensosiliasikan perbedaan masker palsu dan asli.
"Tentunya yang pertama yang paling mudah adalah izin edar dari Kemenkes. Lalu yang kedua ialah uji secara fisik. ini cara-cara mudah untuk membedakan masker palsu dan asli," tandas Rahmad.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) meminta masyarakat mewaspadai masker medis palsu yang marak beredar.
Salah satu isu yang tengah beredar, masker palsu yang ditemukan adalah masker respirator jenis N95 dan KN95 yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan menangani pasien COVID-19.