JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Wakil Ketua DPR RI M. Azis Syamsuddin menyambut baik permintaan maaf yang disampaikan Kapolri Jendral Pol Listyo Sigit Prabowo terkait beredarnya Surat Telegram tentang Pelaksanaan Peliputan yang Bermuatan Kekerasan dan/atau Kejahatan dalam Program Siaran Jurnalistik.
Adanya permohonan maaf dan pencabutan Telegram tersebut, kata Aziz, merupakan langkah tepat dalam merespon isu yang beredar di masyarakat.
“Sudah dijelaskan secara detail oleh Kapolri. Ini sejalan dengan pencabutan surat Telegram itu. Saya rasa, tidak perlu diperdebatkan lagi. Kapolri sudah menyadari, jika Surat Telegram ini akan menimbulkan pertentangan di kalangan rekan-rekan jurnalis khususnya serikat media dan wartawan di Tanah Air," kata Azis dalam keterangannya, Kamis (8/4/2021).
Penjelasan Kapolri, sambung Azis, setidaknya bisa dipahami dan dimaklumi. Terlebih, alasan Surat Telegram awal tersebut niatnya hanya untuk internal Polri.
Azis juga berharap agar jajaran kepolisian tidak bertindak arogan atau menjalankan tugasnya sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku.
"Memang jelas, jika surat telegram itu berlaku, akan memunculkan persepsi, kesan, maupun penafsiran yang beragam. Harapannya, ini tidak terjadi lagi di tubuh Polri," kata Azis.
Politisi Partai Golkar tersebut berharap, Kepolisian tetap bertindak tegas dalam setiap pelanggaran. Namun sikap tegas itu dibarengi dengan cara yang lebih humanis.
“Tegas bukan berarti keras dan brutal. Tegas berarti menjalankan tugasnya sesuai SOP dan mampu mengedepankan sisi humanis untuk masyarakat," imbuh Azis.
Tidak bisa dipungkiri, sambung Azis, belakangan muncul beredar video atau tayangan di media yang menunjukan arogansi dari anggota kepolisian.
“Dan gerak-gerik perilaku anggota Kepolisian ini selalu menjadi sorotan media khususnya publik,” tambah Azis.
Pimpinan DPR RI Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Korpolkam) itu berharap Kepolisian tegak lurus dengan tugas dan fungsinya. Berhati-hati saat di lapangan, tidak memperlihatkan tindakan yang kebablasan sehingga terlihat arogan.
"Karena satu perbuatan arogan oknum polisi dapat merusak citra Polri yang terus berbenah dan menunjukkan sikap profesionalitasnya," tutup Azis.