JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pesawat luar angkasa China berhasil melewati atmosfer Mars yang tipis dan mendarat dengan baik di permukaan planet Mars pada Sabtu pagi, 15 Mei 2021. Pesawat luar bernama Tianwen-1 ini telah mengorbit di Mars sejak Februari. Pesawat ini sukses merilis kapsul ke permukaan Mars yang di dalamnya terdapat robot penjelajah Zhurong. Misi Tianwen-1 diluncurkan dari situs peluncuran pesawat luar angkasa di Hainan, China, pada 23 Juli 2020. Ia melalui perjalanan 7 bulan lebih ke Mars.
Menurut laporan media massa pemerintah China, Zhurong mendarat di Utopia Planitia, salah satu kawah terbesar di Mars. Pesawat luar angkasa Amerika Serikat, Viking 2, pernah mendarat di kawah yang sama pada 1976.
Menurut Andrew Jones, jurnalis National Geographics yang meliput aktivitas luar angkasa China, pesawat Tianwen-1 telah melakukan observasi pendaratan di lokasi Utopia Planitia selama 3 bulan dan terbang dalam orbit elips.
Ketika nanti robot penjelajah Zhurong ini dapat berkomunikasi ke Bumi dengan baik dalam waktu lama, maka badan antariksa nasional China (China National Space Administration/CNSA) akan menjadi negara kedua yang melakukan penjelajahan di Mars.
Sejauh ini, baru badan antariksa Amerika Serikat atau National Aeronautics and Space Administration (NASA), yang berhasil melakukan penjelajahan Mars dan melakukan komunikasi ke Bumi dalam jangka waktu panjang. Pesawat luar angkasa Mars 3 milik Uni Soviet pada 1971 pernah mendarat di planet merah dan berkomunikasi ke Bumi selama 20 detik sebelum akhirnya hilang.
Utopia Planitia diperkirakan menjadi tempat penyimpanan es di bawah tanah dan mungkin pernah tertutup oleh lautan Mars. Planet ini dahulu diprediksi memiliki kehidupan yang salah satunya ditopang oleh air.
Zhurong akan menjelajahi wilayah tersebut untuk mempelajari iklim dan geologi Mars, hingga mencari tanda-tanda kehidupan masa lampau.
"Bersama dengan komunitas sains global, saya berharap kontribusi penting misi ini akan membuat pemahaman manusia atas planet merah," demikian kicauan Twitter dari Thomas Zurbuchen, associate director dari direktorat misi ilmu pengetahuan NASA, menyambut prestasi baru China di Mars.
Dewa Api
Zhurong, yang berarti Dewa Api, dibawa ke Mars dengan pengorbit Tianwen-1, yang tiba di atas planet tersebut pada bulan Februari.
Probe kemudian menghabiskan waktu untuk mengamati Utopia, mengambil gambar beresolusi tinggi untuk menunjukkan tempat teraman untuk meletakkan penjelajah.
Insinyur China harus mengikuti upaya pendaratan dengan jeda waktu. Jarak ke Mars saat ini adalah 320 juta km, yang berarti pesan radio membutuhkan waktu hampir 18 menit untuk mencapai Bumi.
Setiap tahap pendekatan robot Zhurong ke permukaan akan dilakukan secara otonom.
Dean Cheng, seorang peneliti dalam urusan politik dan militer China di lembaga pemikir yang berbasis di Washington, The Heritage Foundation, mengatakan kesuksesan hari Sabtu akan menjadi perangsang yang sangat besar bagi negara.
"Dari perspektif Tiongkok, ruang angkasa menguntungkan diplomasi Tiongkok, teknologi Tiongkok; ini adalah iklan yang bagus; itu memperkuat legitimasi Partai Komunis Tiongkok kepada rakyatnya sendiri.
"Luar angkasa selalu memiliki implikasi militer, dan sebaliknya, dengan pergi ke Mars, itu menunjukkan bahwa China dapat berkontribusi pada apa yang mereka sebut sebagai kumpulan pengetahuan manusia global," katanya kepada BBC News.
Amerika meletakkan kendaraan penjelajah terbarunya, Perseverance, pada bulan Februari. Eropa, yang telah dua kali gagal dalam upaya pendaratan, akan mengirim penjelajah ke Mars tahun depan (dalam proyek bersama dengan Rusia).