JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Eks Ketum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin membela Ustadz Adi Hidayat (UAH) terkait penggalangan dana bantuan untuk Palestina. UAH telah mengumpulkan donasi mencapai Rp 30,88 miliar.
Bantuan sudah diserahkan UAH ke sejumlah lembaga seperti MUI senilai Rp 14,3 miliar, Kedutaan Besar Palestina di Indonesia senilai Rp 5 miliar dan lainnya.
Din mengatakan, tudingan UAH menyelewengkan dana itu merupakan sebuah fitnah. Ia menyebut fitnah ini dilakukan oleh mereka yang membenci para ulama.
"Tuduhan terhadap UAH menyelewengkan Dana Solidaritas Palestina adalah fitnah keji yang bersifat pembunuhan karakter tokoh ulama/dai. Fitnah seperti itu sering dilakukan oleh kelompok yang membenci ulama dan ingin mendiskreditkan mereka," kata Din dalam keterangannya, Rabu (2/6).
"Mengharapkan Polri/Bareskrim memproses laporan Tim UAH, karena kalau kecenderungan penyebaran fitnah ini dibiarkan maka potensial menciptakan iklim politik yang tidak kondusif dalam kehidupan bangsa," kata Din.
Lebih lanjut, mantan Ketua Dewan Pertimbangan MUI itu juga meminta mereka yang telah memfitnah UAH segera bertobat. "Kepada para tukang fitnah dan buzzer berhentilah memfitnah dan bertaubatlah; ingatlah balasan Allah SWT di dunia maupun di akhirat," kata Din.
Sebelumnya, sejumlah netizen menuding penghimpun donasi bagi Palestina tak menyerahkan semua dana yang terkumpul kepada pihak yang dituju. UAH pun mengancam akan melaporkan pihak-pihak tersebut ke kepolisian.
Penjelasan Adi Hidayat
UAH telah menjabarkan rincian bukti donasi yang telah dikumpulkan pihaknya selama ini untuk disalurkan ke Palestina melalui rekening koran setebal 625 halaman. Ia memperlihatkan beberapa salinan bukti transfer yang dicetak dan dipaparkan dalam video di kanal YouTube Adi Hidayat Official. Ia mengatakan donatur bisa mendapatkan salinannya.
"Rakyat ini para donatur ini macam-macam. Makanya kita sampaikan, ini beritanya, ini penyampaiannya. Supaya kalau teman-teman kalau bertanya mana bukti transfernya, ini. Bagi yang nyumbang berhak bertanya," kata Adi dalam video yang diunggah Selasa (2/5).
Dia menceritakan bahwa selama ini pun, memang belum ada donatur yang mempertanyakan bukti transfer tersebut kepada dirinya. Menurutnya, para donatur ini tetap mempercayainya.
Data terakhir yang dihimpun hingga 22 Mei 2021, kata dia, jumlah donasi yang terkumpul ialah Rp30.880.110.894,54. Jumlah tersebut pun telah dibuka kepada publik melalui media dan pihak-pihak terkait. "Ini rinciannya, berapa jumlah yang dibutuhkan. Ini US$715 ribu, ini ada rincian tujuh poin di sini," tambah dia.
Data itu tercatat dalam rekening koran dengan tebal hingga 625 halaman. "Ini saya jawab tanggal 23, tanggal 24 Mei kita transferkan," ucapnya.
Donasi tersebut, kata dia, akan disalurkan dalam tiga tahap. Pertama, sebesar US$ 715 ribu atau sekitar Rp10,2 miliar untuk dikirimkan ke Gaza yang sempat diserang.
Selanjutnya, pihaknya menyerahkan USD 1 juta yang akan dititipkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk disalurkan ke tepi barat di Hebron. Rencananya, uang tersebut akan dijadikan sebagai rumah sakit Indonesia.
Atas transaksi itu, pihaknya mendapat bukti serah terima bahwa dana tersebut telah ditransferkan. Dia lantas memperlihatkan sertifikat mengenai transfer-transfer tersebut.
"Silahkan OJK, PPATK ataupun nanti pihak-pihak terkait yang mencurigai ada sesuatu dan sebagainya silahkan langsung dilihat. Disampaikan kepada kami, nanti kami ambil tindakan dari situ," tambahnya.