JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi XI DPR RI Heri Gunawan meyakini pengembangan ekonomi dan keuangan melalui digital platform bisa mempermudah pemasaran produk unggulan daerah.
Ia juga mengaku yakin, hal ini juga akan mendekatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan pembelinya sehingga diharapkan supply and demand kembali bergairah.
“Motifnya tetap pertumbuhan ekonomi, dimana salah satu pendorong untuk tumbuh dan berkembangnya ekonomi tidak terlepas dari dukungan UMKM,” ujar Hergun, Senin, (7/6/2021).
Hergun mengatakan, UMKM memiliki pangsa pasar sekitar 62,9 juta unit atau 99 persen dari total keseluruhan pelaku usaha di Indonesia dan menyumbang Pendapatan Domestik Bruto (PDB) lebih dari 60 persen.
Selain itu, kata dia, UMKM mampu menyerap 97 persen tenaga kerja bahkan, relatif mampu bertahan di tengah kondisi pandemi.
Terkait itu, lanjut politikus Partai Gerindra tersebut, Bank Indonesia dan OJK sebagai Komite Stabilitas Sistem Keuangan memiliki peranan strategis dalam menggenjot UMKM melalui berbagai program unggulan seperti digitalisasi, relaksasi restrukturisasi kredit, subsidi bunga hingga penjaminan.
“Nah, ini (digitalisasi) yang dijajaki pemerintah daerah Jawa Barat dan ini terbukti bisa menghasilkan terobosan baru dimana banyak beberapa pelaku UMKM yang tadinya belum naik kelas bisa menjadi naik kelas. Yang tadinya belum melakukan ekspor sekarang bisa melakukan ekspor,” terangnya.
Setidaknya ada 132 UMKM di Jawa Barat memiliki potensi ekspor pada produk aksesoris, batik, fesyen, makanan dan minuman olahan. Untuk mendorong ekspor, Pemprov Jawa Barat juga melakukan kerja sama Free Trade Agreement Center untuk layanan edukasi hingga advokasi guna memperbaiki akses pasar.
Dia juga mendorong OJK memastikan apakah penyaluran KUR dan berbagai program stimulus lainnya sudah tepat sasaran dan sesuai target.
“Sisi lain ada juga kredit usaha mikro tanpa agunan non-KUR, mungkin akan lebih baik jika ini juga turut disalurkan,” imbuh legislator dapil Jawa Barat IV itu.
Selain kemudahan akses keuangan, Hergun mengingatkan agar pelaku usaha kecil diberikan pendampingan dalam memasarkan produknya.
“Jangan sampai nasabah sudah diberikan restrukturisasi tanpa ada dukungan. Kalau mau membantu UMKM, sebaiknya kita bantu dari hulu ke hilir,” pungkas Hergun.