Oleh Fath pada hari Selasa, 31 Des 2024 - 15:43:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Sartono Hutomo Minta Merger BUMN di 2025 Dilakukan Secara Matang

tscom_news_photo_1735634604.jpg
Sartono Hutomo Politikus Partai Demokrat (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota Komisi VI DPR RI Sartono Hutomo mengingatkan agar merger sejumlah perusahaan pelat merah atau BUMN yang akan ditentukan dan dilakukan pada triwulan I 2025 harus bertujuan untuk kesejahteraan rakyat.

Sartono begitu ia disapa mengatakan, kesejahteraan rakyat harus menjadi fokus utama dari merger perusahaan pelat merah atau BUMN lantaran saat ini ekonomi dunia dan nasional sedang lesu.

“Yang utama adalah untuk kesejahteraan rakyat, itu mutlak. Apalagi di tengah ekonomi dunia dan nasional yang sedang lesu,” tegas Sartono kepada awak media di Jakarta, Selasa,(31/12/2024).

Sartono juga berharap, agar merger sejumlah perusahaan pelat merah atau BUMN yang akan ditentukan dan dilakukan pada triwulan I 2025 tidak menimbulkan gelombang kejut baru. Gelombang kejut baru yang dimaksud, kata Sartono, antara lain ialah PHK massal.

“Jangan sampai hal tersebut justru menimbulkan gelombang kejut baru, contoh malah adanya PHK massal karena tentu bila ada penggabungan maka sudah pasti ada restrukturisasi. Hal ini harus dipikirkan betul,” ungkap Sartono.

Atas kondisi itu, Politikus senior Partai Demokrat ini melanjutkan, agar merger sejumlah perusahaan pelat merah atau BUMN yang akan dilakukan pada triwulan I 2025 dapat dilakukan secara matang serta mempunyai landasan hukum.

“Semua harus dipikirkan matang dan perlu landasan hukum agar tidak menjadi temuan di waktu yang akan datang. Namun bila semua untuk memaksimalkan kinerja dan menjadikan BUMN yang lebih profesional dan transparan kami siap mendukung,” tegas Sartono.

Sartono meyakini, merger sejumlah perusahaan pelat merah atau BUMN yang akan ditentukan dan dilakukan pada triwulan I 2025 tetap memiliki dampak positif.

“Dengan mergernya BUMN strategis secara pengelompokan diharapkan mampu BUMN untuk bekerja lebih efisien dan efektif, BUMN bisa lebih mudah mengakses pasar global dan memiliki leverage lebih besar untuk bernegosiasi dengan mitra bisnis, meningkatkan kinerja financial,” tegas Sartono.

Merger BUMN, Sartono menambahkan, juga dapat menciptakan perusahaan lebih solid dalam mengelola dan menjalankan proyek strategis negara.

Tak hanya itu, kata Sartono, merger BUMN juga akan meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan negara melalui pajak dan dividen.

“Tapi jika merger tidak dilakukan dengan hati-hati, dampaknya bisa mengganggu pelayanan publik. Misalnya, ada potensi penurunan kualitas atau ketersediaan produk dan layanan yang dihasilkan oleh BUMN tersebut,” pungkas Sartono.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement