Berita
Oleh Bachtiar pada hari Senin, 05 Jul 2021 - 13:00:08 WIB
Bagikan Berita ini :

Gegara Tabung Oksigen Langka Nyawa Rakyat Melayang, Darmadi: Imbas Kegagalan Antisipasi Perubahan Supply-Demand

tscom_news_photo_1625464808.jpg
Darmadi Durianto Politikus PDI-P (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA- Anggota DPR RI Darmadi Durianto menilai, upaya pemerintah dalam mengantisipasi kelangkaan tabung oksigen kurang maksimal.

Menurutnya, hal tersebut terjadi lantaran tidak adanya kordinasi dan sinergitas antar kementerian terkait.

"Ini saya kira lamban soal tabung oksigen ini. Koordinasinya lemah terlihat masih ada ego sektoral antar kementerian terkait. Mendag, Menperin dan Menkes mestinya duduk satu meja dalam keadaan darurat begini. Percuma ada ketua satgas kalau kordinasi masih berantakan," sindir Bendahara Megawati Institute itu kepada wartawan, Senin (05/07/2021).

Darmadi begitu ia disapa, menilai imbas lemahnya koordinasi ini menyebabkan nyawa rakyat jadi taruhannya.

"Nyawa rakyat sudah berjatuhan kok belum ada tindakan konkret yang memadai. Segera ambil keputusan soal tabung oksigen ini. Jika memang stock gak mencukupi di dalam negeri pikirkan opsi darurat lainnya," tandas Politikus PDIP itu.

Yang jelas, kata dia, kelangkaan tabung oksigen saat ini menunjukkan basis data yang dimiliki Pemerintah sangat lemah.

"Sehingga berimbas kepada pola antisipasi yang kedodoran. Pemerintah tidak bisa antisipasi supply-demand secara akurat ditengah perubahan yang sangat dinamis," tandasnya.

Menurutnya, penegakkan hukum juga mesti dilakukan secara tegas dalam kondisi seperti saat ini.

"Aparat mesti proaktif mencegah adanya aksi penimbunan dari oknum-oknum gak bertanggungjawab dimasa darurat pandemi ini. Sekali lagi jangan sampai rakyat jadi korban dari ulah para spekulan tabung oksigen ini," tegasnya.

tag: #tabung-oksigen-langka  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement