Berita
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 21 Agu 2021 - 09:33:45 WIB
Bagikan Berita ini :

Evakuasi WNI dari Afghanistan Penuh Ketegangan

tscom_news_photo_1629513225.jpeg
Pemulangan WNI dari Afghanistan (Sumber foto : Ist)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Pesawat evakuasi milik TNI AU untuk membawa WNI dari Afghanistan telah tiba dengan selamat di Bandara Halim Perdanakusuma. Armada tersebut tiba Senin (21/8/2021) sekitar pukul 03.00 WIB.

“Dengan mengucap syukur, alhamdulillah pagi ini misi evakuasi dari Kabul ke Tanah Air Indonesia dapat dilaksanakan dengan aman sesuai dengan rencana,” kata Panglima TNI Hadi Tjahjanto saat jumpa pers, usai menyaksikan langsung pendaratan pesawat TNI AU yang mengangkut puluhan WNI dari Afghanistan, di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (21/8/2021).

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengungkap evakuasi WNI dari Afghanistan bukanlah hal yang mudah. Namun, dia bersyukur evakuasi WNI dari Bandara Hamid Karzai, Kabul ke Indonesia berjalan lancar.

Begini kronologis penyelamatan WNI dari Kabul seperti diceritakan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi:

Awalnya evakuasi direncanakan menggunakan pesawat sipil, namun demikian di tengah jalan rencana tersebut harus kita sesuaikan karena kondisi lapangan yang berubah. Dan sesuai koordinasi dengan panglima TNI makan diputuskan evakuasi menggunakan pesawat militer.

Selama persiapan koordinasi erat terus dilakukan dengan tim terkait. Semua langkah persiapan terus dilakukan kepada presiden. Dan laporan langsung terakhir Menlu sampaikan 18 Agustus pagi hari.

Pesawat evakuasi TNI AU berangkat dari bandara Halim Perdanakusuma pada 18 Agustus pagi hari sekitar pukul 06.00. briefing terakhir dilakukan 04.50.

Dari awal keberangkatan pesawat memang dirancang bermalam di Islamabad. keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar 1 jam atau kurang dari 1 jam dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu..

Izin lintas udara semuanya dapat diperoleh, dan pesawat mendarat di Islamabad pada 20 Agustus pukul 20.27 waktu setempat. Koordinasi terus dilakukan untuk mengurus izin landing pesawat di Bandara Hamid Karzai Kabul.

Semula kita sudah mendapatkan slot pendaratan untuk 19 Agustus pagi sekitar pukul 04.10, namun izin tersebut ditarik dan ditunda karena adanya perkembangan lapangan yang tidak kondusif. Perubahan yang sangat cepat menggambarkan dinamika lapangan yang terus berubah.

Dengan situasi baru ini berarti kita harus mengurus izin baru lagi. Koordinasi terus dilakukan secara eksternal dan internal dari 18 Agustus malam sampai 20 Agustus dini hari baik secara internal dan eksternal sekali lagi. Baik untuk mengutus mempersiapkan evakuasi maupun izin landing di bandara Kabul. Kita juga memutuskan bahwa pesawat tetap menunggu di Islamabad.

Pada tanggal 19 Agustus pukul 11.00 Menlu kembali memimpin rapat koordinasi yang diikuti tim Jakarta, Islamabad dan Kabul. Guna melakukan assessment kondisi di Afghanistan, mendetailkan kembali rencana evakuasi serta upaya untuk mendapatkan izin landing yang baru.

Selain koordinasi pada working level, komunikasi juga Retno lakukan secara langsung dengan Menlu Turki, menlu Norwegia,pihak belanda, AS dan NATO. proses ini benar-benar sebuah proses yang tidak mudah dan memerlukan koordinasi yang kuat.

Tanggal 20 Agustus dini hari, diperoleh informasi izin landing yang baru. Tim evakuasi langsung melakukan persiapan dan pesawat TNI AU berangkat menuju kabul pada 20 Agustus sekitar pukul 04.10 dan tiba di Kabul 05.17.

Rencana awal pesawat hanya berhenti selama 30 menit, namun kembali terjadi dinamika sehingga pesawat berada di bandara Kabul selama kurang lebih 2 jam.

Pesawat TNI AU terbang dari Kabul pukul 07.10 dan tiba kembali di Islamabad pukul 08.11 waktu setempat untuk pengisian bahan bakar. dan kemudian kembali terbang menggunakan rute yang sama dengan keberangkatan.

Dan pesawat TNI angkatan udara sudah kembali di Bandara Halim Perdanakusuma pada pagi hari ini 21 Agustus 2021. Seluruh warga negara indonesia berjumlah 26 orang yang kita evakuasi semua dalam kondisi baik.

Selain WNI, ikut juga 5 warga negara Filipina yang memang pemerintahnya meminta bantuan untuk ikut diangkut dalam misi evakuasi Indonesia.

bantuan membawa warga negara asing dalam misi evakuasi bukan pertama dilakukan, ini merupakan kewajiban kemanusiaan yang harus dilakukan. selain itu terdapat 2 WN Afghanistan, 1 orang suami salah satu WNI dan 1 lagi lokal staf perempuan yang bekerja di KBRI.

"Terima kasih atas kerjasama yang diberikan oleh pemerintah dan otoritas India, Sri Lanka, Pakistan, Amerika Serikat, NATO, TUrki, Norwegia dan Belanda," kata Retno.

tag: #afghanistan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement