Ragam
Oleh Rihad pada hari Sabtu, 28 Agu 2021 - 22:37:24 WIB
Bagikan Berita ini :

Air Kelapa Mengandung Kalium, Jadi Jangan Terlalu Banyak Minumnya

tscom_news_photo_1630165044.jpg
Air kelapa (Sumber foto : Ist)

Pakar farmakologi dari Universitas Indonesia Prof. Dr. dr. Purwantyastuti, MSc, SpFK, mengingatkan untuk minum air kelapa secukupnya agar tubuh tidak kelebihan kalium.

“Sebenarnya tidak ada cara meminum secara khusus, tetapi mesti diingat bahwa meskipun berfungsi mengatasi dehidrasi, sebaiknya jangan sampai air kelapa digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan air dalam sehari (8-10 gelas)," papar Purwantyastuti dalam pernyataan resmi, Sabtu.

Jika diminum tiap hari sebaiknya dibatasi secukupnya saja, seperti satu-dua gelas. Sebab, kandungan Kalium dapat menjadi masalah bila total Kalium di dalam tubuh kadarnya terlalu tinggi karena zat ini akan didapat juga dari makanan. Kalium yang terlalu tinggi dapat mengganggu fungsi jantung.

"Namun jangan khawatir, selama diminum tidak berlebihan, air kelapa tidak akan menimbulkan masalah kesehatan,” jelas dia.

Di dalam tubuh, air kelapa dan cairan tubuh lainnya menjadi bagian dari darah yang berfungsi membawa oksigen ke sel-sel tubuh, yang diperlukan sistem kekebalan dan sistem-sistem lainnya di dalam tubuh agar berfungsi dengan baik.

Selain itu, cairan yang cukup di dalam tubuh juga diperlukan agar sistem dalam tubuh dapat bekerja dengan baik dalam menghilangkan racun dari tubuh, jadi minum lebih banyak dapat membantu mencegah racun yang menumpuk dan berdampak negatif pada sistem tubuh termasuk sistem imun.

Jika kita mengalami dehidrasi, seluruh sistem tubuh akan terganggu. Konsumsi cairan yang cukup dan tepat, termasuk air kelapa, bersama dengan nutrisi dan tidur yang cukup, merupakan komponen penting yang diperlukan oleh sistem kekebalan tubuh yang sehat.

"Hal ini juga yang dipraktikkan di pengobatan tradisional. Pengobatan tradisional itu di setiap tempat dan di setiap negara penggunaannya mungkin berbeda-beda. Namun di beberapa tempat di Indonesia, yang saya tahu, ada kepercayaan untuk minum air kelapa pada saat diare. Praktik ini bisa tepat bila tujuannya memang mengganti cairan yang hilang," katanya.

"Lalu ada juga yang mengonsumsinya saat demam. Untuk apa? Salah satu cara menurunkan demam adalah rehidrasi atau mengembalikan cairan tubuh yang hilang. Jangan sampai orang demam berada dalam kondisi dehidrasi, karena dehidrasi sendiri akan memperparah demam. Jadi berdasarkan kearifan lokal, ternyata air kelapa digunakan manfaatnya untuk mengatasi dehidrasi,” papar Prof. Tuti.

Air kelapa merupakan minuman yang baik untuk memulihkan hidrasi dan mengisi kembali elektrolit yang hilang selama berolahraga. Elektrolit adalah mineral yang memainkan beberapa peran penting dalam tubuh Anda, termasuk menjaga keseimbangan cairan yang tepat. Beberapa elektrolit vital termasuk kalium, magnesium, natrium, dan kalsium yang semuanya merupakan kandungan air kelapa. Beberapa penelitian lainnya menemukan bahwa air kelapa mungkin lebih bermanfaat daripada minuman berenergi untuk mendapatkan cairan kembali setelah berolahraga.

Selain manis dan menghidrasi secara alami, air kelapa juga bisa melengkapi asupan beberapa nutrisi penting, termasuk mineral yang seringkali tidak dikonsumsi dalam kadar yang cukup. Lima persen dari kandungan air kelapa merupakan sumber alami dari beberapa mineral penting.

tag: #kesehatan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement
Ragam Lainnya
Ragam

KENANGAN 50 TAHUN KEMERDEKAAN RI Semua harapan keunggulan bangsa buyar karena politik ?

Oleh M. Said Didu
pada hari Minggu, 10 Agu 2025
17 Agustus 1995, tepat 50 Tahun Kemerdekaan RI.  Kami insan Teknologi saat itu yang dipimpin oleh Pak Habibie (saat itu sdh 8 tahun bekerja di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi - BPP ...
Ragam

Mimpi Hashim: Menjadikan Indonesia Pusat Pelatihan dan Pelestarian Bambu Dunia

Jakarta, 20 Juni 2025 – Di tengah gempuran perubahan iklim global, hadir satu wacana yang terdengar sederhana namun sarat makna ekologis dan ekonomis: bambu. Tanaman yang lekat dengan tradisi ...