JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Indonesia mengirim perwakilan chef dalam kompetisi kuliner dunia, Bocuse d’Or. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendukung penuh para delegasi tersebut mengingat kuliner menjadi sub sektor ekonomi kreatif penyumbang terbesar Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
"Dukungan kepada tim Indonesia ini merupakan wujud nyata bahwa Kemenparekraf mendorong kuliner yang kita miliki untuk bersaing di Bocuse d"Or," ujarnya.
Hal tersebut disampaikan dalam acara pelepasan Chef Indonesia yang hendak bertanding dalam ajang Bocuse d"Or di Paris, Perancis.
Keikutsertaan Indonesia dalam ajang kuliner ini, ungkap dia, dapat memperkuat sektor kuliner bangsa di dunia.
Sehingga, tak hanya tercapai target peningkatan ekspor kuliner, visi untuk menjadikan Indonesia sebagai destinasi kuliner dunia yang berdaya saing, berkualitas dan berkelanjutan pun dapat terwujud.
"Kalau kemarin ada Olimpiade Tokyo 2020, Bocuse d"Or ini dianggap sebagai olimpiadenya bidang kuliner. Saya mengharapkan teman-teman bisa mengangkat keberagaman kuliner bangsa ke dunia," kata Sandiaga.
Indonesia dinyatakan memiliki 50 persen bumbu dan bahan makanan dunia, sehingga menjadi tugas untuk meningkatkan potensinya.
Selain itu, Indonesia memiliki keragaman kuliner yang menjadi potensi pariwisata dengan lebih dari 5.300 makanan khas Nusantara.
"Memang kita fokus di lima kuliner, yaitu rendang, gado-gado, soto, sate dan nasi goreng, tapi kita harus representasi diri kita melalui cita rasa Indonesia kepada bangsa lain di dunia," jelas dia.