Berita
Oleh Aswan pada hari Senin, 06 Sep 2021 - 08:04:49 WIB
Bagikan Berita ini :

ProDem: Bukan Penguasa Saja Yang Bisa Berkonsolidasi Tapi Rakyat Juga Bisa

tscom_news_photo_1630890289.jpeg
Konsolidasi aktivis yang digelar ProDEM pada 31 Agustus 2021 (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) melakukan konsolidasi baru-baru ini 31 Agustus 2021 secara konkret menggelar konsolidasi pada di Rumah Konsolidasi ProDEM, Jalan Veteran 1 No.26, Jakarta Pusat.

Menurut Ketua Majelis ProDEM, Iwan Sumule, menyebutkan konsolidasi yang mereka lakukan adalah sebagai bentuk respon dari pertemuan sejumlah petinggi elite partai koalisi di Istana Negara, beberapa waktu lalu yang berisi puji-pujian untuk Presiden Joko Widodo.

Menurut Iwan Sumule, ProDEM yang saat ini masih vokal, menginginkan perubahan agar rakyat bisa selamat dari pandemi dan hidup sejahtera. Oleh sebab itu pihaknya khawatir pertemuan para elite itu justru membuat hidup rakyat semakin menderita.

Apalagi, kata Iwan, para petinggi partai koalisi yang punya suara mayoritas di DPR itu semua seirama memberi pujian pada Jokowi. Tidak ada yang memberi kritik atas penanganan pandemi, padahal rakyat hidup terseok-seok dan pemerintah sudah mengakui pontang-panting.

“Jadi kalau penguasa konsolidasi, rakyat pun mesti konsolidasi. Jika tidak, maka penindasan terhadap rakyat terus dilakukan penguasa,” tegasnya kepada wartawan, Minggu (5/9/2021).

Iwan menyebutkan, persatuan perjuangan dari para tokoh, pemuda, mahasiswa, buruh, dan agamawan harus dilakukan demi menyelamatkan publik.

Konsolidasi yang dilakukan beberapa waktu lalu di Rumah Konsolidasi ProDEM, menurut Iwan, tidak hanya dihadiri oleh aktivis ProDEM. Tapi ada juga kelompok dari Gerakan Pemuda Islam dan Komunitas Jokowi Close yang antusias dengan upaya menggalakkan konsolidasi dan gerakan-gerakan massa aksi tersebut.

Lebih lanjut Iwan menekankan bahwa para aktivis sepakat pada satu pemikiran. Yaitu pemerintah telah gagal dan harus segera disudahi.

“Karena, jika dibiarkan terus, maka kerusakan akan semakin besar dan recovery atau perbaikan akan semakin lama,” tegasnya.

ProDEM menilai bahwa Indonesia kini sudah dibawa ke tepi jurang kehancuran, baik itu kehancuran sebagai satu bangsa dan kehidupan berbangsa. Cita-cita kebangsaan telah salah arah dan terkhianati.

“Optimisme terhadap perubahan menepis kejenuhan dan kelelahan dalam perjuangan mewujudkan cita-cita kebangsaan,” ujar Iwan Sumule.

tag: #prodem  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
PEMPEK GOLDY
advertisement
KURBAN TS -DD 2025
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Sekjend PKS Sampaikan Duka Mendalam atas Insiden Ledakan di Garut, Desak Audit Pemusnahan Amunisi TNI

Oleh Sahlan Ake
pada hari Senin, 12 Mei 2025
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Sekretaris Jenderal DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa tragis yang terjadi di Desa Sagara, ...
Berita

Konferensi Parlemen OKI Dimulai di DPR, Siap Bahas Visi Misi Bagi Mereka yang Terpinggirkan

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19 atau Persatuan Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang digelar DPR RI sudah ...