JAKARTA (TEROPONGSONAYAN) - Politisi PKB Nasim Khan menyindir Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah yang dinilainya ketinggalan informasi terkait sertifikasi bagi batu mulia dan jenis akik produk Indonesia. Menurutnya, Fahri yang mengusulkan adanya lembaga sertifikasi bagi batu mulia dan akik di Indonesia menunjukkan ketidakmengertiannya tentang dunia perbatuan.
"Yang disampaikan Fahri itu dia kurang mengerti. Padahal kita sudah ada sertifikasi standar internasional untuk batu permata juga akik," ujar Nasim Khan kepada TeropongSenayan di Jakarta, Sabtu (13/6/2015).
Anggota komisi VI DPRRI ini ternyata memiliki background sebagai pebisnis permata dan berbagai jenis batu berharga. Dalam hal ini, ia mengaku cukup memiliki banyak pengalaman dalam proses mensertifikasi batu mulia dan akik.
"Karena latar belakang saya adalah pebisnis permata. Kalau perlu saya bisa infokan berbagai jenis permata dan batu akik beserta jenis dan penjelasannya," ungkapnya.
Nasim mengungkapkan tidak sedikit batu akik asli Indonesia yang berkualitas tinggi. Bahkan, kata Nasim, ada sejumlah batu asli Indonesia yang tergolong kategori barang mewah.
"Hanya saja tidak mudah diproses dalam pajak," sebutnya.
Kendati menganggap Fahri telat info, Namun Nasim mengaku sepaham dengan ide politisi PKS itu untuk mencantumkan pasal perlindungan batu akik produk Indonesia dalam UU Minerba.
"Masalah UU Minerba saya setuju. Tapi harus jelas juga dalam aturan sistem keluar masuknya permata serta menghargai produk dalam negeri di Indonesia. Banyak hal saya paham kalo untuk itu," ungkapnya.
Sebelumnya, Fahri Hamzah mengusulkan agar ada lembaga di Indonesia yang khusus mensertifikasi batu akik dengan tujuan meningkatkan nilai jual.
"Harus ada penyuluhan pada masyarakat bahwa nilai satu batu itu mempunyai nilai keekonomian. Jangan di obral murah padahal harganya sangat tinggi," ucapnya. (iy)