JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan, aduan paling banyak ke kompolnas yaitu keluhan masyarakat ihwal kinerja Polri.
"Dari berbagai surat tersebut yang paling banyak adalah keluhan atau pengaduan masyarakat terkait kinerja Polri," kata Mahfud.
Mahfud menyebut, sebelumnya stigma negatif yang dijatuhkan kepada Polri yang menjadi konsumsi publik dan ramai diperbincangkan seperti berkaitan dengan terjadinya tindakan represif oleh pihak Kepolisian dalam menangani kasus. Atau bahkan, kesewenangan yang dilakukan beberapa oknum polisi terhadap masyarakat yang seringkali menjadi konsumsi pemberitaan di tengah-tengah masyarakat.
Mahfud mengkonfirmasi bahwa telah terjadi penurunan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Polri akibat adanya oknum Polri yang kerap dibiarkan oleh pimpinan Polri.
Hal ini pun dibenarkan oleh Sugi selaku Kabid Humas LQ Indonesia Lawfirm, ia menilai bukti-bukti bahwa masyarakat tidak lagi percaya dengan kinerja kepolisian bisa dilihat dari komentar-komentar netizen tidak percaya kepada Polri karena banyaknya oknum yang sudah mengakar.
"Atasan POLRI meminta setoran dari anak buah dan jual beli perkara serta mengkriminalisasi masyarakat sangat membekas dan menciderai perasaan masyarakat. Banyak yang mengeluarkan sumpah serapah terhadap oknum POLRI. Ini indikator penting bahwa POLRI ditakuti karena kekuasaannya, namun netizen tidak lagi respek dan hormat kepada POLRI sebagai aparat penegak hukum karena kesewenangan oknum," ucap Sugi kepada wartawan, Jumat (8/10/2021).
Sugi juga menuding Polri tidak lagi melindungi masyarakat tapi dipenuhi oknum jual beli perkara dan memeras masyarakat seperti contoh rekaman pemerasan 500 juta dimana seorang atasan penyidik meminta biaya SP3 dari Kanit, Kasubdit dan Direktur.
"Bagaimana POLRI mau dipercaya masyarakat terutama adanya dugaan Polda Sarang Mafia baik di Krimsus, Krimum maupun Itwasda Popda Metro Jaya. Tidak ada satupun Perwira Polda berani berikan klarifikasi dan transaparansi atas dugaan pemerasan para korban Investasi Bodong," tegasnya.