JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)-Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Wilayah DKI Jakarta menggagalkan pemberangkatan 13 Calon Pekerja Migran Indonesia (CPMI) yang sedianya akan bekerja ke beberapa negara di Timur Tengah.
Kepala UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta, Kombes Pol. Hotma Viktor Sihombing mengatakan, penggerebekan dilakukan Sabtu (9/10/2021) di sebuah penampungan ilegal daerah Sukamandi Raya, Tangerang, Banten.
"Penggagalan ini berawal dari informasi mengenai indikasi adanya pemberangkatan CPMI secara non prosedural, ke berbagai negara di Timur Tengah, di Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Pasca menerima informasi tersebut, UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta langsung bergerak melaksanakan pemantauan secara lebih mendalam. Namun tak sesuai perkiraan, tidak ada CPMI yang berangkat ke Timur Tengah pada hari tersebut," ujarnya.
Tak patah arang, lanjut Viktor, UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta selanjutnya menelisik lebih lanjut, dan berujung pada penggerebekan 13 CPMI yang seluruhnya merupakan perempuan asal Jawa Barat dan Jawa Timur, di sebuah penampungan ilegal.
Hasilnya, sambung Viktor, ada sebanyak 13 CPMI berusia sekitar 30 sampai 40 tahun, mereka akan dipekerjakan sebagai Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT).
Para CPMI tersebut mengaku, semua dokumen dan barang berharga berupa paspor serta telepon genggam, diambil paksa oleh calo yang sedianya akan mengurus proses pemberangkatannya.
"Saat ini 13 CPMI non prosedural tersebut difasilitasi untuk dapat tinggal sementara di shelter UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta, guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut," kata Viktor
Viktor menjelaskan, UPT BP2MI Wilayah DKI Jakarta menerima dan menanggapi sekecil apapun informasi khususnya mengenai kemaslahatan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
"UPT BP2MI Provinsi DKI Jakarta terbuka sekali akan informasi-informasi yang bermanfaat untuk menggagalkan upaya-upaya pemberangkatan CPMI secara non prosedural. Kita berusaha sikat sindikat-sindikat yang berusaha mengambil keuntungan dari sesama anak bangsa," katanya.***