JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Insiden memalukan bendera Merah Putih tak bisa berkibar di Thomas Cup dikritik, sebagian mempertanyakan kinerja Menteri Olahraga (Menpora) Zainuddin Amali. Komisi X DPR menyebut akan memalukan jika Merah Putih juga dilarang di kejuaraan lain, termasuk MotoGP Mandalika.
Untuk diketahui, Badan Antidoping Dunia (WADA) mengirim formal notice terkait status Indonesia yang dinilai tidak mengikuti standar Test Doping Plan (TDP) pada 15 September 2021. WADA memberikan kesempatan 21 hari kepada Indonesia untuk memberikan klarifikasi. Jika klarifikasi tidak dilakukan, Indonesia akan menerima sanksi berupa pelarangan menyelenggarakan event olahraga internasional di Tanah Air ataupun pelarangan pengibaran bendera Merah Putih di luar negeri.
Sanksi resmi WADA pun jatuh, rencana penyelenggaraan event olahraga internasional di Indonesia seperti gelaran MotoGP Mandalika, Piala Dunia U-21, hingga Formula E juga terancam. Selain itu, dengan adanya sanksi resmi dari WADA ini, kesempatan Indonesia untuk ikut bidding berbagai turnamen internasional menjadi terancam.
"Kalau sampai MotoGP Mandalika saya kira memalukan kita sebagai bangsa. Sehingga Kemenpora dalam hal ini LADI harus segera berkomunikasi intensif dengan WADA tidak hanya puas dengan kata berjawab via surat," kata Wakil Ketua Komisi X DPR Abdul Fikri Faqih kepada wartawan, Selasa (19/10/2021).
Abdul Fikri Faqih menyebut wajar Menpora meminta maaf karena itu diperlukan. Namun, dia meminta Menpora tak hanya sekadar meminta maaf tapi bekerja secara nyata menghadapi permasalahan ini.
"Permintaan maaf itu perlu karena banyak yang kecewa. Tapi tentu harus diikuti dengan usaha diplomasi yang maksimal ke WADA. Agar sanksi segera dicabut," katanya.
Sebelumnya, Ketua NOC Indonesia Raja Sapta Oktohari memastikan Indonesia belum terdampak sanksi WADA terkait event-event internasional yang akan digelar di Tanah Air.