JAKARTA(TEROPONGSENAYAN)-Selamat bertugas ditempat yang baru kepada Fadjroel Rachman yang baru saja dilantik sebagai Dubes Kazakhstan. Dengan dilantiknya Fadjroel berarti ada kekosongan posisi juru bicara Presiden yang sebelumnya dijabat olehnya.
Demikian dikatakan Direktur Rumah Politik Indonesia, Fernando EMaS saat menanggapi kekosongan jabatan juru bicara Presiden yang sebelumnya di jabat oleh Fadjroel Rachman.
"Presiden Jokowi sebaiknya tetap mengangkat juru bicaranya sebagai pemberi informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Bagaimanapun juga Presiden membutuhkan juru bicara yang membantu menyampaikan kepada masyarakat mengenai rencana, kebijakan, program dan keputusan yang diambil," kata Fernando EMaS kepada wartawan, (25/10/2021).
Sebaiknya Jokowi, lanjut Fernando EMaS, segera mengangkat pengganti Fadjroel sebagai juru bicara Presiden yang akan membantunya. Juru bicara pengganti Fadjroel yang akan diangkat oleh Presiden Jokowi diharapkan mampu menjalankan tugas dan fungsinya secara baik agar apa yang menjadi kebijakan dan program pemerintahan Jokowi dapat tersampaikan secara baik kepada masyarakat.
"Juru bicara Presiden yang baru diharapkan orang yang benar-benar mampu sebagai orang terdepan sebagai pusat informasi dari Presiden," ucap Fernando EMaS.
Kemudian Pengamat Politik ini, menjelaskan bahwa, banyak nama yang bisa dipertimbangkan oleh Jokowi untuk menggantikan Fadjroel yang kemampuan mereka sudah teruji dan tidak perlu diragukan lagi. Misalnya yang pernah beredar dipublik selama ini yaitu Sayed Junaidi Rizaldi. Atau Presiden Jokowi dapat mempertimbangkan Handoko Sekjen Projo, Frans Ansanay putra asli Papua yang juga petinggi Bara JP.
"Semua tentunya kembali kepada Presiden yang memiliki hak prerogatif dan yang membutuhkan sesuai dengan kriteria yang Jokowi inginkan," pungkasnya.