JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Pernyataan Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifudin yang meminta orang yang berpuasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa dengan tidak menutup warung menimbulkan polemik di masyarakat.
Anggota Komisi VIII DPR Khatibul Umam Wiranu menilai, Menteri Agama kerap mengabaikan tugas pokok dan fungsinya. Menag terlalu sibuk membuat kontroversi dan mencari popularitas.
"(Lukman) Memanfaatkan media untuk cari popularitas. Sementara kinerjanya, sangat tidak memuaskan," kata Khatibul Umam di Jakarta, Senin (15/6/2015).
Beberapa tugas Menag, ungkap Khatibul Umam, seperti peningkatan layanan haji, mutu pendidikan Islam serta kerukunan umat seperti terlupakan. Bahkan menteri dari PPP itu terkesan seperti membuat beberapa kontroversi yang tak perlu. (Baca: Fahri Hamzah: Menag Seperti Menyalah-nyalahkan Umat Islam)
"Kalau mau membuat wacana kontroversial, sebaiknya belajarlah kepada Munawir Sjadzali (Menteri Agama era Presiden Soeharto). Walaupun banyak ditentang, konsepnya tentang waris membuat semua orang termotivasi untuk belajar," kata politikus Demokrat itu.
Dia menyarankan Menag lebih fokus menjalankan tugasnya ketimbang melontar pernyataan yang dapat menciptakan kontroversi. Pembenahan dalam struktur kementeriannya pun harus lebih diperhatikan. Sebab, Komisi VIII banyak mendapat laporan adanya penyimpangan di kementerian tersebut.
"Minggu lalu, Irjen Kemenag dan BPK RI melaporkan penyimpangan penggunaan anggaran Kemenag kepada Komisi VIII. Hasilnya cukup membuat kami goyang kepala. Pada praktiknya, ada banyak bantuan sosial yang tidak melalui mekanisme yang sebenarnya," kata dia.
Beberapa waktu lalu, Lukman pernah membuat pernyataan dalam akun twitter pribadinya @lukmansaifuddin yang mengatakan menjelang Ramadan orang yang berpuasa harus menghormati orang yang tidak berpuasa dan tidak ada paksaan untuk menutup warung.
Pernyataan tersebut multitafsir sehingga sejumlah pihak merasa tersinggung. Komentar Menteri Lukman ini langsung direspon oleh PPP kubu Djan Faridz. PPP kubu Djan Faridz mengancam memecat Lukman Hakim Saifuddin dari keanggotan di partai berlambang Ka'bah tersebut.(yn)