JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Anggota DPR RI, Abdul Wachid mengaku miris dengan pernyataan Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita yang dengan bangga menyatakan rencana investasi dari produsen gula terbesar kelima di dunia asal Dubai.
Menurutnya, rencana investasi tersebut mencerminkan jiwa nasionalisme sang menteri yang rendah di tengah masih banyaknya berbagai macam problem yang dihadapi industri gula tanah air itu sendiri.
"Misalnya soal problem impor, rembesan gula rafinasi ke pasar, revitalisasi pabrik gula yang tak kunjung selesai, monopoli para pemburu rente dan banyak lainnya. Hal-hal semacam ini belum dituntaskan sudah bangga mengundang investor asing. Kok suka di jajah? mana karya Menperin untuk putra bangsa Indonesia?" sindir Politikus Gerindra itu kepada wartawan, Minggu (07/11/2021).
Wachid memandang, kebijakan dari berbagai stakeholder terkait selama ini juga hanya mengutamakan kepentingan aspek bisnis berbasis kepentingan kelompok.
"Meneg BUMN buat Holding gula dan Sugar co, arah dan tujuannya di jual kepada Asong, yang Menperin arahnya ingin dijajah. ya sudah selesai," lirih Ketua Umum APTRI itu.
Kinerja pemerintahan Jokowi khususnya di sektor-sektor strategis yang dipercayakan ke para pembantunya dari latar belakang pebisnis dan parpol, kata dia, tidak berkontribusi apa-apa kepada bangsa dan negara selama ini.
"Para pembantu Presiden Jokowi ini, terutama yang di Kementerian strategis tidak ada yang bekerja untuk kepentingan Negara untuk kesejahteraan rakyat. Ada yang suka import , ada yang suka jual-jual BUMN kepada asing asong. Ada yang suka statmentnya kontroversi.
Ini sangat berbahaya, saya kasihan Presiden Jokowi," kata Ketua DPD Partai Gerindra Jateng itu.
Wachid pun mendesak agar Presiden Jokowi segera mengevaluasi atau mengadakan reshuffle kabinet.
"Reshuffle harus dilakukan kepada para menterinya yang tidak bisa bekerja sesuai program NAWACiTA Presiden Jokowi, terutama untuk menyelamatkan aset-aset Nasional, salah satunya seperti Garuda," pungkasnya.
Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, Al Khaleej Sugar Co (AKS) produsen gula terbesar nomor lima dunia asal Dubai berkomitmen untuk membangun pabrik gula di Indonesia dengan nilai investasi 2 miliar Dolar AS.
Komitmen itu disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.
"AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa," kata Agus dalam keterangan resmi, Minggu (7/11/2021).