JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Produsen gula asal Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), Al Khaleej Sugar Co disebut-sebut bakal berinvestasi di Indonesia.
Tak tanggung-tanggung, produsen gula yang disebut-sebut terbesar kelima di dunia itu dikabarkan bakal menggelontorkan investasi sebesar Rp28,68 Triliun.
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komisi VI DPR RI, Darmadi Durianto menyambut positif rencana tersebut.
"Menyambut gembira. Tentu berita baik karena bisa menurunkan import gula," kata Politikus PDIP itu kepada wartawan, Selasa (09/11/2021).
Hanya saja, lanjut dia menekankan, rencana tersebut perlu diperjelas dan transparan agar kabar investasi tersebut tidak sekedar isapan jempol belaka.
"Jangan sampai hanya pepesan kosong dan tidak ada komitmen.
yang dibutuhkan adalah komitmen dan bagaimana detail perjanjiannya," tandas Bendahara Megawati Institute itu.
Darmadi juga mengingatkan, pemerintah dalam hal ini Kemenperin perlu memastikan bahwa investasi tersebut tidak mengganggu industri dalam negeri yang sudah ada.
"Kita tidak anti investasi asing hanya saja investasi itu perlu perhatikan kepentingan lokal. Ini perlu ditekankan agar industri gula tanah air tidak tergerus oleh investor asing. Dari sisi regulasi perlu diperjelas, bagaimana soal kontribusi mereka ke negara, bagaimana skema kolaborasi mereka terhadap industri lokal termasuk para petaninya. Hal ini perlu diperhatikan saya kira," tandasnya.
Sebelumnya, Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Al Khaleej Sugar Co (AKS) produsen gula terbesar nomor lima dunia berkomitmen untuk membangun pabrik gula di Indonesia dengan nilai investasi 2 miliar Dolar AS.
Komitmen itu disampaikan oleh Managing Director Al Khaleej Sugar Co. sekaligus Chairman Jamal A-Ghurair Group, Jamal Al-Ghurair saat bertemu dengan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita di Dubai.
"AKS akan berinvestasi pabrik gula terintegrasi di Indonesia. Selain memproduksi gula, AKS juga rencananya memproduki bioetanol dan listrik dari biomassa," kata Agus dalam keterangan resmi, Minggu (7/11/2021).