Oleh Sahlan Ake pada hari Selasa, 26 Jul 2022 - 06:00:56 WIB
Bagikan Berita ini :

UMKM Go Digital di Tengah Wabah Covid-19

tscom_news_photo_1658790056.jpg
UMKM (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Penerapan physical distancing dan meningkatnya kekhawatiran publik tentang COVID-19, telah menciptakan lingkungan yang sangat membatasi ruang gerak para UMKM dalam melakukan bisnisnya.

Hal ini yang kemudian membuat UMKM harus berjuang keras dala mempertahankan bisnisnya selama pandemi COVID-19. Salah satu solusi yang dapat diterapkan oleh UMKM adalah dengan go digital.

Namun dalam transformasi digital tersebut perlu dibarengi dengan keterlibatan teknologi dan platform digital. Merespon hal tersebut Center for Digital Society (CfDS) bekerjasama dengan Meta, Kominfo, dan APJII mengadakan acara yang bertajuk Meta Bacarita Produk Lokal: UMKM Berdaya untuk Indonesia, sebagai salah satu rangkaian agenda Digital Economy Working Group(DEWG) pada perhelatan G20, Senin (25/7/2022).

Kegiatan ini membahas akselerasi ekonomi digital melalui UMKM yang dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, seperti perwakilan UMKM yang tergabung dalam Asosiasi Kelompok Usaha Unitas Labuan Bajo (Akunitas), Mahasiswa Poltek eLBajo, komunitas-komunitas lokal, perwakilan pemerintah daerah, dan masyarakat umum.

Acara ini dibuka oleh Dedy Permadi selaku Co-Chair Digital Economy Working Group G20, dimana menurutnya peningkatan ekonomi melalui UMKM dapat dilaksanakan apabila seluruh pemangku kepentingan bekerja sama.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan edukasi untuk pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan ruang digital secara positif, produktif, dan kreatif.

Menyambung hal tersebut, dalam paparannya Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo RI, menyampaikan bahwa selain peningkatan literasi digital upaya yang dilakukan oleh Kominfo dalam mendukung transformasi digital adalah memberikan wadah untuk pengembangan bisnis UMKM.

"Kominfo memiliki program UMKM Go Online yang bisa diikuti pelaku UMKM. Melalui program ini, UMKM dapat memperoleh ilmu dan memahami proses berjualan secara daring (online) hingga mampu mandiri dan memperluas jaringan pemasaran produk masing-masing," tutur Semuel.

Selaras dengan hal tersebut, Ketua Umum APJII, Muhammad Arif menyampaikan bahwa APJII juga dengan aktif memberikan akses di daerah tanpa jaringan internet melalui program Desa Internet Mandiri. Dimana program ini menyasar desa-desa di luar daerah Tertinggal, Terdepan,
dan Terluar (3T).

"Saat ini kesadaran UMKM untuk memanfaatkan platform digital masih sangat rendah, masih banyak yang menggunakan cara-cara konvensional dalam menjajakan produknya. Maka dari itu, kami selalu berupaya untuk memberikan sosialisasi kepada UMKM terkait keunggulan dari
menggunakan platform digital dalam memasarkan produk," paparnya.

Direktur Kebijakan Publik Asia Tenggara, Meta, Rahimah Abdulrahim menjelaskan, Meta akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendorong pemanfaatan teknologi digital guna membantu pelaku UMKM agar dapat tumbuh dan maju.

"Kami mendukung pertemuan G20 dan pemerintah Indonesia dalam mewujudkan visi untuk membangun teknologi masa depan melalui beragam program strategis, investasi, dan teknologi, termasuk berbagai program untuk pelaku UMKM agar mereka dapat terus mengembangkan bisnisnya dengan memanfaatkan teknologi digital. Kesuksesan pemanfaatan teknologi digital ini tentunya dalam rangka mendorong ekonomi lokal yang berkelanjutan," pungkasnya.

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement