JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)- Tokoh reformasi, Rizal Ramli mengingatkan agar gelaran Muktamar Muhammadiyah yang akan diselenggarakan di Solo, Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi campur tangan kekuasaan.
Menurutnya, kekuasaan kerap kali menyelinap secara diam-diam ke dalam tubuh organisasi kemasyarakatan (ormas) yang dianggap memiliki kekuatan baik massa maupun pengaruh besar di tengah masyarakat. Menurutnya lagi, hal itu mereka lakukan agar kekuasaan tidak direcoki.
"Sudah menjadi tradisi yang tidak sehat, nyaris semua pemilihan Ketua Ormas besar, "dicampuri" oleh kekuasaan. Jika hanya sekadar lobi untuk membujuk peserta, mungkin tidak ada masalah. Tapi sudah jadi kebiasaan buruk, dukungan itu dibarengi dengan permainan uang. Permainan uang itu yang merusak roh organisasi," tandas Ekonom Senior itu dalam keterangan tertulis, Jumat (11/11/2022).
Rizal menambahkan, keberadaan ormas-ormas baik yang bercorak keagamaan maupun bercorak nasionalis dan lainnya selama ini tidak mampu menjalankan fungsinya sebagai penyeimbang kekuasaan.
"Organisasi-organisasi yang sejak awal memperjuangkan keadilan, kesejahteraan dan kemakmuran ummat, akhirnya hanya menjadi sekadar stempel untuk mendukung kekuasaan. Menjadi organisasi Plat Merah, bukan organisasi Plat Hitam yang mewakili kepentingan masyarakat," sindirnya.
Terakhir, Rizal berharap agar seluruh kader Muhammadiyah tidak tergoda jelang pemilihan ketua umum Muhammadiyah dalam Muktamar nanti.
"Saya mengimbau kepada muktamirin (peserta muktamar) untuk menggunakan nurani. Agar Muhammadiyah tetap menjadi organisasi penyalur suara dan memperjuangkan kepentingan ummat. Bukan berubah jadi stempel kekuasaan," tegasnya.