JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan, banyak gerakan sipil muncul di era reformasi, tapi kemudian digunakan untuk masuk ke lingkar kekuasaan.
Mahfud mengatakan, hal tersebut dalam sambutannya saat peringatan satu tahun Gerakan Bhinneka Nasionalis (GBN) di Gedung GBN, Jakarta, Minggu (21/5/2023).
“Di era reformasi ini, kita melihat banyak muncul gerakan sipil. Dulu di awal orde baru susah itu,” kata Mahfud. Mahfud mengatakan, gerakan sipil itu setelah masuk ke kekuasaan, ikut merusak dari dalam.
“Sesudah masuk ikut merusak,” ucap Mahfud.
“Jadi anggota DPR, menjadi hedonis, berfoya-foya, sewenang-wenang, membuat aturan yang mencekik masyarakat dan tidak lagi peduli dengan masyarakat,” kata Mahfud.
Mahfud, yang baru saja ditunjuk presiden menjadi Plt Menteri Kominfo, juga menambahkan bahwa banyak gerakan sipil hanya sebagai kendaraan untuk ambil posisi.
“Gerakan masyarakat sipil itu hanya kendaraan untuk ambil posisi dan untuk ikut merampok uang rakyat. Menjadi borjuis baru dia,” kata Mahfud.
“Jadi gerakan masyarakat sipil itu hanya dijadikan batu loncatan untuk ambil kekuasaan, itu banyak,” ujar Mahfud.