Berita
Oleh Sahlan Ake pada hari Sabtu, 16 Sep 2023 - 17:15:03 WIB
Bagikan Berita ini :

Kekerasan di Rempang, Wakil Ketua MPR: Investasi harus humanis, jangan korbankan rakyat.

tscom_news_photo_1694859303.jpg
Syarief Hasan (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan meminta pemerintah mengedepankan pendekatan persuasif dan dialogis dalam menyelesaikan persoalan investasi dan pembangunan proyek strategis nasional. Kericuhan di Pulau Rempang, Batam dalam kaitannya dengan pembangunan Rempang Eco City hanya akan menyisakan preseden buruk dalam menggenjot investasi. Investasi tidak bisa dilaksanakan dengan peminggiran hak-hak sosial, budaya, dan ekonomi rakyat. Investasi haruslah berwujud humanis.

“Investasi tentu sangat penting dalam menopang pertumbuhan. Namun jika investasi itu hanya menyisakan luka bagi rakyat, maka jelas pelaksanaan investasi itu mesti dievaluasi. Pemerintah harus melakukan sosialisasi setiap pembangunan, namun pada saat bersamaan hak2 hidup rakyat juga harus dijamin. Apa yang terjadi di Rempang adalah bentuk pembangunan yang memilukan. Pemerintah harus menyelesaikan perkara investasi ini dengan tepat dan dialogis,” ucap Politisi Senior Partai Demokrat ini.

Menurutnya, bentuk-bentuk pemaksaan investasi justru akan menimbulkan antipati dari rakyat. Ini akan memicu pertanyaan: sesungguhnya investasi itu ditujukan untuk apa dan buat siapa? Apakah rakyat adalah tujuan dari investasi dan pembangunan? Deretan pertanyaan ini haruslah menjadi dasar dari segala bentuk rencana pembangunan. Pemerintah tidak bisa menihilkan rakyat dalam setiap pengambilan kebijakan publik, apalagi jika itu diiringi dengan praktik-praktik kekerasan.

Menteri Koperasi dan UKM di era Presiden SBY ini menilai, kasus kekerasan di Rempang ini bukanlah yang pertama terjadi. Sudah banyak kasus serupa, namun terus saja berulang. Ini menandaskan perlunya berpikir ulang terkait hakikat pembangunan, serta bagaimana posisi rakyat dalam pembangunan itu sendiri. Jika mengukur keberhasilan investasi hanya dari realisasi pembangunan fisik belaka, jelas ada kekeliruan kebijakan yang nyata. Rakyat adalah tujuan, bukan alat pembangunan.

“Pembangunan Rempang Eco City ini penting, namun yang lebih penting adalah memastikan pembangunan ini tidak mengorbankan rakyat. Tugas pemerintah, khususnya pembuat kebijakan dan regulator dalam menjaga keseimbangan antara investasi dan hak hidup rakyat. Janganlah kedua hal ini dipandang berbeda secara diametral, vis a vis, saling menegasikan. Investasi yang bermutu adalah yang humanis dan berdimensi kemanusiaan,” tutup Syarief.

tag: #mpr  #syarief-hasan  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement
Berita Lainnya
Berita

Waka Komisi XIII DPR Pertanyakan Dasar Pemulangan Mary Jane, Ingatkan Agar Tak Langgar Hukum

Oleh Sahlan Ake
pada hari Kamis, 21 Nov 2024
JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Wakil Ketua Komisi XIII Andreas Hugo Pareira mempertanyakan dasar hukum kebijakan yang digunakan Pemerintah dalam pengembalian terpidana mati kasus narkotika, Mary Jane ...
Berita

Survei TBRC: Toni Uloli-Marten Taha Unggul Elektabilitas 45,8%

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) --Timur Barat Research Center (TBRC) merilis hasil survei terkait Pilgub Gorontalo 2024 menjelang hari pencoblosan pada 27 November. Hasilnya, pasangan Toni Uloli-Marten ...