Berita
Oleh Bani Saksono pada hari Selasa, 30 Jun 2015 - 22:31:44 WIB
Bagikan Berita ini :

Misterius, Jalan Jamin Ginting Langganan Lokasi Jatuhnya Pesawat

24Hercules TNI AU.jpg
Pesawat Hercules milik TNI sudah uzur (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Jalan Jamin Ginting, Medan, ternyata menjadi langganan lokasi kecelakaan pesawat terang. Kecelakaan terakhir dialami pesawat Hercules C-130, pada Selasa (30/6/2015) sekitar pukul 11.30.

Sebelumnya, pesawat Boeing 737-200 milik Mandala Airlines jatuh pada 5 September 2005. Lokasi jatuh pesawat itu tak jauh dari Hercules. Ketika itu, sebanyak 141 penumpang dan krunya tewas.

Dari catatan Wikipedia, pada 26 September 1997, pesawat Garuda nomor penerbangan 152 dengan rute Jakarta - Medan, jatuh di sekitar jalan itu. Lalu, pada 11Juli 1979, lagi-lagi pesawat Garuda jenis Fokker 28 dengan rute penerbangan Palembang- Medan, jatuh di sekitar sana.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen Fuad Basya menyatakan, seluruh korban tewas kecelakaan pesawat Hercules C-130 di Jalan Ginting Jamin, Medan, Selasa (30/6/2015) sekitar pukul 11.30, seluruhnya adalah anggota TNI dan keluarganya.

Di antara anggota TNI itu, sebanyak 12 oran adalah kru pesawat Hercules yang juga anggota Skuadron 32 Lanud Abdulrahman Saleh Malang. Sedangkan penumpangnya sebanyak 50 orang. Para pugenumpang itu anggota TNI dan keluarganya. “Jadi kalau orang sipil biasa tidak bisa," kata Fuad. (baca:Wah, Ada Penumpang di Hercules Bayar Rp 900 Ribu).

Selain para awak dan penumpang Hercules, korban jiwa meninggal akibat kecelakaan itu belum jelas jumlahnya, karena masih dalam pencarian di antara puing-puing reruntuhan rumah dan pesawat. Yang terang, seluruh korban yang sudah ditemukan, langsung dibawa ke RS Adam Malik di Medan. (baca:Sang Bapak Menyesal, Gara-Gara Izinnya, Kakak Beradik Jadi Korban Hercules).

Dari penjelasan resmi pihak TNI, sebelum kecelakaan, Hercules itu berangkat dari Malang pada Senin (29/6/2015) menuju Lanud Halim Perdanakusumah di Jakarta. Pada Selasa (30/6/2015), pesawat berbadan gendut itu terbang menuju Lanud .

Adapun rute dalam operasi ini, pada 29 Juni 2015, Hercules terbang dari Lanud Abdulrachman Saleh menuju Halim Perdana Kusuma. Tanggal 30 Juni 2015 berangkat pagi dari Halim menuju Lanud Rusmin Nuryadin, Dumai, Riau.

Seterusnya melayang menju Lanud Soewondo di Medan.
Rencananya, dari Lanud Soewondo, Hercules itu akan melanjutkan perjalanan ke Lanud Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Lanud Ranai (Pulau Natuna, Kepulauan Riau), dan Lanud Supadio, Pontianak, Kalbar.

Pada 1 Juli, Hercules dijadwalkan meninggalkan Lanud Supadio menuju Lanud Ranai di Natuna, lalu ke Lanud Tanjung Pinang (Kepulauan Riau), Lanud Soewondo (Medan, Sumatera Utara), Lanud Roesmin Nurjadin (Dumai, Riau), dan terakhir mendarat di Lanud Halim Perdanakusuma (Jakarta). Baru Kamis (2/7/2015), pesawat yang sudah mulai uzur itu kembali ke Lanud Abdulrahman Saleh di Malang.

Baru dua menit take off dari Lanud Soewondo, pilot Kapten Sandy minta izin untuk kembali (landing). Kemungkinan ada kerusakan mesin. Namun, tak lama setelah itu, pesawat jatuh di kawasan pedagangan. (baca:

Berikut ini, awak Hercules dari Skuadron 32/Abdulrachman Saleh Malang:
1. Kapten Sandy Permana (pilot)
2. Lettu Pandu Setiawan (kopilot)
3. Letda Dian Sukma (kopilot)
4. Kapten Riri Setiawan (navigator)
5. Serma Bambang H (juru radio udara)
6. Peltu Ibnu Qohar (juru mesin)
7. Pelda Andik S (juru mesin)
8. Pelda Parijo (juru mesin udara II)
9. Peltu Ngateman (instruktur load master)
10.Peltu Yahya Komari (load master II)
11. Peld Agus P (load master)
12. Prada Alvian(teknisi). (b)

tag: #hercules jatuh  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement