Oleh Achmad Faridz Ramadhan pada hari Kamis, 11 Sep 2025 - 15:01:39 WIB
Bagikan Berita ini :

Transformasi Ekonomi Nasional: Mimpi Pertumbuhan Inklusif 8%

tscom_news_photo_1757577699.jpg
Menkeu Purbaya (Sumber foto : Istimewa)

TEROPONGSENAYAN.COM – Dalam sebuah Great Lecture bertema Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8%, ekonom Yudi Purbaya Sadewa menyampaikan gagasan penting: dorongan likuiditas moneter adalah salah satu kunci menuju cita-cita besar Indonesia, yakni pertumbuhan ekonomi tinggi yang tidak hanya eksklusif bagi kalangan atas, tetapi benar-benar inklusif untuk seluruh rakyat.

Likuiditas: Darah Ekonomi

Yudi mengibaratkan likuiditas sebagai darah dalam tubuh ekonomi. Tanpa aliran likuiditas yang lancar, industri akan melemah, roda produksi tersendat, dan lapangan kerja sulit berkembang. Dengan likuiditas yang sehat, sebaliknya, dunia usaha bergerak, konsumsi meningkat, dan kepercayaan publik menguat.

Poin ini relevan, karena Indonesia sedang menghadapi tantangan global: ketidakpastian geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan tekanan dari perubahan iklim. Menurut Yudi, moneter yang tangguh bukan hanya sekadar menjaga angka inflasi atau nilai tukar, tetapi juga menyalurkan energi agar sektor riil bisa terus tumbuh.

Menuju Pertumbuhan 8%

Target pertumbuhan 8% jelas ambisius. Selama ini, Indonesia rata-rata hanya tumbuh di kisaran 5%. Namun, Yudi menilai angka 8% bukan utopia. Syaratnya, moneter harus menopang transformasi industri, sementara kebijakan fiskal dan reformasi struktural berjalan seiring.

Lebih penting lagi, pertumbuhan 8% yang dikejar bukanlah pertumbuhan semu, melainkan pertumbuhan inklusif. Yudi menekankan bahwa UMKM, pekerja informal, dan ekonomi desa harus ikut merasakan manfaat langsung dari ekspansi ekonomi. Tanpa inklusi, pertumbuhan hanya akan menambah kesenjangan.

Dekade Penentu

Dalam pandangan Yudi, sepuluh tahun ke depan adalah masa krusial. Bonus demografi masih bisa dioptimalkan, digitalisasi ekonomi makin matang, dan peluang integrasi global terbuka lebar. Jika Indonesia gagal menjaga momentum, peluang emas ini bisa hilang begitu saja.

Karena itu, sinergi moneter, fiskal, dan kebijakan struktural menjadi sangat penting. Likuiditas yang cukup akan memperkuat pondasi, sementara transformasi industri akan mendorong daya saing.

Pesan Penting

Pidato Yudi dalam forum Great Lecture ini meninggalkan pesan strategis:

Likuiditas sehat adalah mesin utama pertumbuhan.

Pertumbuhan inklusif harus menjadi orientasi, bukan sekadar angka di atas kertas.

Target 8% hanya tercapai jika ada keberanian untuk bertransformasi dan disiplin menjaga stabilitas.


Pertanyaannya sekarang: apakah pemerintah, industri, dan masyarakat siap berjalan bersama untuk mewujudkan mimpi besar itu?

tag: #  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
thejoint
advertisement
HUT R1 2025 AHMAD NAJIB
advertisement
HUT RI 2025 M HEKAL
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
HUT RI 2025 SOKSI
advertisement