JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Mantan Ketua DPR RI Marzuki Alie benar-benar terdepak dari Partai Demokrat. Namanya tidak masuk di jajaran pengurus DPP yang diumumkan di rapimnas Partai Demokrat, Sabtu (4/7/2015) kemarin.
Menanggapi hal itu, Marzuki tampak santai. "Ngapain jadi pengurus partai kalau hanya sebagai ‘fans club’-nya SBY, hanya jadi penggembira atau disuruh bertepuk tangan saja," ujar Marzuki kepada TeropongSenayan di Jakarta, Minggu (5/7/2015).
Fans club yang dimaksud Marzuki adalah suatu sikap yang hanya setuju pada setiap keputusan yang diambil ketua umum tanpa ada sikap kritis.
Menurut Marzuki, dirinya tak lagi masuk pengurus Partai Demokrat hasil Kongres Bali 2015 karena dirinya bersikap kritis pada SBY. Marzuki mengklaim pernah mengkritik SBY yang hanya berorientasi menang pemilu tapi tak melakukan kaderisasi yang berkualitas. Menurut Marzuki, dalam 10 tahun berkuasa, SBY sebagai orang tertinggi di Partai Demokrat tidak mau menyiapkan kader yang berkualitas.
Marzuki menuduh, orientasi yang dibangun SBY dalam berpartai adalah orientasi keluarga. Sehingga orang seperti Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) dan Pramono Edi ditempatkan di posisi-posisi strategis. Sementara kader-kader potensial lainnya ditempatkan di posisi yang tidak terlalu strategis dan dalam posisi yang tak mungkin menjadi kompetitor bagi Ibas.
"Itu tak lain agar posisi Ibas pada 2020 aman sebagai ketua umum," papar Marzuki.
Setelah tak jadi pengurus Partai Demokrat, Marzuki menyatakan tidak akan masuk atau bergabung ke partai lain.
"Saya. Punya sikap dan punya karakter. Saya tak akan bergabung ke partai lain. Masih banyak lapangan pengabdian buat saya selain di politik," pungkas Marzuki. (mnx)