Berita
Oleh Bara Ilyasa pada hari Jumat, 24 Jul 2015 - 23:04:34 WIB
Bagikan Berita ini :

Kelompok Cipayung Plus Ajak Masyarakat Jaga dan Pelihara Toleransi

6mahasiswa_cipayung_plus.jpg
Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus (Sumber foto : Istimewa)

JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Beberapa kelompok organisasi masyarakat (ormas) dan kepemudaan yang tergabung dalam gerakan Cipayung Plus menyikapi insiden Tolikara, Papua yang dianggap meninggalkan luka kebangsaan bagi Indonesia.

Dalam pernyataan tertulisnya yang disampaikan kepada redaksi, Jumat (24/7/2015), kelompok Cipayung Plus menyebut penyerangan dan pembakaran toko serta mushola oleh oknum tidak bertanggung jawab saat umat muslim menunaikan ibadah sholat Idul fitri, jelas adalah tindakan tidak beralasan, yang tidak dapat dibenarkan oleh siapapun.

Sehingga, kelompok Cipayung Plus yang terdiri dari HMI, PMKRI, GMNI, GMKI, PMII, IMM, KAMMI, KMHDI, dan HIKMAHBUDHI menyatakan sikap untuk bersama-sama dalam usaha terus menjaga dan memelihara harmonisasi dan toleransi yang selama ini telah terjaga.

“Kami mengimbau kepada segenap warga bangsa untuk menahan diri dan tidak mudah terprovokasi untuk melakukan aksi dalam bentuk apapun sebagai cara untuk menjaga agar situasi tetap terus terjaga baik dan kondusif,” tulis mereka.

Selain itu, kelompok ini juga mendorong upaya hukum dalam rangka penyelesaian insiden Tolikara ini.

“Kami mengecam pelaku penyerangan dan pembakaran yang terjadi di Tolikara pada 17 Juli lalu dan mendesak aparat keamanan untuk mengusut tuntas kasus ini.” (mnx)

tag: #pembakaran mushola di papua  #intimidasi mayoritas  #kasus intoleransi di Indonesia  #KOMAT  #FOZ  
Bagikan Berita ini :
Advertisement
Leap Telkom Digital
advertisement
BANK DKI JACKONE
advertisement
We Stand For Palestinian
advertisement
DREAL PROPERTY
advertisement
DD MEMULIAKAN ANAK YATIM
advertisement