JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Direktur Populi Center Nico Harjanto mengkritik langkah partai politik yang mengusung mantan narapidana (napi) sebagai calon kepala daerah dalam Pilkada serentak 2015 mendatang.
Menurut Nico, tindakah tersebut tidak memberikan pendidikan politik yang baik bagi masyarakat."Tentu saja tindakan tersebut tidak elegan," kata Nico usai diskusi di Gado-gado Boplo, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (1/8/2015).
Padahal, lanjut Nico, saat ini banyak kader muda dengan semangat idealis yang kuat dimiliki oleh parpol cukup banyak. Maka itu tidak rasional bila parpol mencalonkan para napi tanpa adanya mahar khusus.
"Memang kalau sudah bicara mahar semua Parpol butuh, karena pendanaan resmi Parpol yang ada sekarang ini sangat minim. Tapi bisa jadi yang minta mahar itu hanya oknum karena dekat dengan petinggi partai," jelasnya.
Diketahui, setidaknya ada lima mantan napi yang mendaftarkan diri menjadi calon kepala daerah pada Pilkada serentak 9 Desember 2015 mendatang. Mereka adalah Jimmy Rimba Orgy (walikota sekaligus calon walikota Manado), Soemarno Hadi Saputro (walikota sekaligus calon walikota Semarang), Utsman Ihsan (bupati sekaligis calon bupati Sidoarjo), Abu Bakar Ahmad (bupati sekaligus calon bupati Dompu), Elly Engelbert Lasut (bupati Talaud yang jadi calon gubernur Sulawesi Utara) dan Vonny Panambunan (bupati sekaligus calon bupati Minahasa).(yn)