JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini, Jumat (7/8/2015) membuka acara kongres Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) di JI Expo Kemayoran, Jakarta.
Dalam pidato sambutannya, Jokowi berbagai cerita kepada para peserta kongres terkait pengalaman dirinya yang salah memakai kostum ketika menghadiri pembukaan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) ke-33 di Jombang, Jawa Timur pada 1 Agustus 2015 lalu.
Jokowi bercerita, sebelum menghadiri muktamar, ia mengaku ada seseorang yang menyarankan agar dirinya mengenakan sarung saat hadir membuka acara itu. Penggunaan sarung sebagai bentuk penghormatan pada para kiai dan santri NU.
"Saya siapkan sarung. Saat keluar dari mobil saya kaget, ternyata sesepuh kiai di sana malah pakai jas dan dasi," kata Presiden Jokowi seraya disambut tawa para peserta kongres GMNI.
Saat itu, Jokowi mendapat jawaban bahwa para kiai ingin menghormati presiden dengan mengenakan pakaian formal, jas dan dasi. Namun, ia sendiri justru datang dengan mengenakan sarung untuk menghormati lingkungan santri.
"Jadinya enggak sambung," ucap Jokowi sambil tertawa.
Pembukaan Muktamar NU digelar di alun-alun Jombang pada Sabtu (1/6/2015). Saat itu, orang nomor satu di Indonesia tersebut hadir dengan mengenakan atasan jas hitam dan sarung berwarna merah serta peci hitam.
Jokowi mengaku, sarung yang dibelikan istrinya itu sempat dipuji oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri lantaran warnanya merah. Maklum, warna merah identik dengan PDIP, partai tempat Jokowi bernaung.(yn)