JAKARTA (TEROPONGSENAYAN) - Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPR Winantuningtyastiti mengklaim bahwa dari hasil tim audit gedung Parlemen ditemukan sejumlah bagian gedung yang sudah retak.
Temuan itu lah, kata Titi, yang menjadi dasar perencanaan pembangunan tujuh proyek di DPR.
"Dari hasil foto ada yang retak di beberapa lantai gedung DPR, di depan lift ada, di tembok ada. Karena dua kali gempa pada waktu itu. Ada 4-5 ribu orang yang lalu lalang dalam komplek parlemen dengan kapasitas gedung 800 ribu itu juga mempengaruhi gedung ini harus diperbaharuhi," kata Titi di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (28/8/2015).
Dirinya mengatakan, dari tujuh proyek yang direncanakan, pembangunan ruang kerja anggota DPR menjadi prioritas utama.
"Prioritas ruang kerja anggota dewan," ucapnya.
Titi membantah dengan pernyataan sebuah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang menyebutkan bahwa pembangunan tujuh proyek DPR tanpa ada audit terlebih dahulu.
"Yang penting kita sudah melalui prosedur, kan teman-teman LSM bilang harus diaudit dulu, dan kita sudah melakukan audit. Setjen DPR itu bekerja ingin semuanya perbaikan untuk bangsa. Artinya DPR juga baik, semuanya juga baik. Sudah melalui prosedur diaudit dulu nanti hasil audit seperti apa, baru nanti di sayembarakan nanti seperti apa hasilnya dan audit dari PU (Pekerjaam Umum). Jadi ada tahapan-tahapanya," tutur dia.(yn)