JAKARTA (TEROPONGSENAYAN)--Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Djoko Santoso mengaku prihatin dengan kondisi bangsa saat ini. Dia menilai kedaulatan rakyat sudah dimanipulasi oleh para penguasa.
Djoko mengungkapkan hal itu saat menghadiri acara Mahkamah Intelektual akhir pekan lalu. Pada acara itu terungkap lahan Taman BMW senilai sekitar Rp 735 miliar di Jakarta utara itu telah menjadi bancakan penguasa dan pengembang.
"Saya mendukung lahir batin atas gerakan Mahkamah intlektual. Kenapa? Karena kedaulatan rakyat dimanipulasi. Ini sangat memprihatinkan," ujar Djoko Santoso saat memberikan tanggapan pada acara itu.
Padahal, lahan taman BMW adalah lahan fasos/fasum yang menjadi kewajiban pengembang untuk masyarakat. Namun yang terjadi sertifikat lahan Taman BMW yang diserahkan pengembang ternyata 'bodong' bahkan masih bersengketa.
Praktek seperti inilah yang dinilai Djoko bahwa penguasa memanipulasi kedaulatan rakyat. Penguasa menggunakan kekuasaan untuk mengelabuhi rakyat demi kepentingan ekonomi maupun politik.
Senada dengan Djoko Santoso, Bursah Zarnubi menilai saat ini negara sudah dalam posisi dirampok oleh para pengembang. Sebab, dengan kekuatan dana dan pengaruhnya, pengembang mampu membuat para pejabat tak berkutik.
"Negara sudah dirampok oleh pengembang. Saya mendesak aparat TNI dan Polri tidak boleh berpihak selain kepada rakyat," ujar Bursah Zarnubi, aktivis yang juga hadir pada acara tersebut. Dia juga mengutuk tindakan Ahok yang sewenang-wenang.
Tokoh Malari Hariman Siregar bahkan mengungkapkan saat ini sudah tidak ada lagi aturan hukum (rule of law). Pasalnya semua aturan ditabrak oleh para penguasa demi mempertahankan kekuasaan dan uang.
"Demokrasi sudah dibajak dan yang pantas menjadi pemimipin yang mendapat restu dari kelompok pemilik modal. Ini yang terjadi dengan kasus lahan Taman BMW," ujar Hariman sambil mengajak memperluat gerakan masyarakat sipil.(ris/b3)